Bukti Ilmiah Manfaat Jintan Hitam (Habbatussauda) Untuk Pengobatan dan Kesehatan

Posted by Admin

loading...
Habbatussauda. Jintan hitam (black seed) atau biasa dikenal juga oleh masyarakat Indonesia sebagai habbatussauda sudah lama digunakan secara luas sebagai obat herba. Biji-bijian yang dalam bahasa latin disebut Nigella sativa ini biasa diolah untuk dijadikan bumbu masakan atau diambil ekstraksinya. Penelitian menunjukkan tanaman ini mungkin dapat bermanfaat bagi penderita asma.

Sejak beratus tahun yang lalu telah lebih dari 200 kajian dan artikel yang dikeluarkan oleh berbagai universitas dan lembaga kedokteran maupun kesehatan, yang mengkaji tentang manfaat dari Habbatussauda'. Yang juga telah diperkuat oleh sabda Nabi Muhammad SAW 14 abad yang lalu.

Berikut ini adalah beberapa kajian tentang manfaat Habbatussauda bagi kesehatan:

Ibnu Sina - Habbatussauda merangsang tenaga dan membantu memulihkan kepenatan dan semangat. (Buku Ibnu Sina "Canon of Medicines")

Ibnu Qayyim - Habbatussauda dapat membantu memulihkan penyakit seperti batuk, "bronchitis", masalah perut, cacingan, masalah kulit seperti jerawat, sakit senggugut dan haid, menambah aliran air liur dan sebagainya. (Buku Ibnu Qayyim "Medicine of the Prophet")

Dr Ahmad Elkadi juga membuat kajian dan mendapatkan bahwa Habbatussauda dapat meningkatkan daya tahan tubuh (immune system). Kandungan dari Habbatussauda ialah Fixed Oil (saturated dan unsaturated), minyak-minyak Asas (sterol, thymohydroquinone, carvone, limonine, cymene), Alkaloids, Saponin dan Asid Amino.

Professor G. Rietmuller - Bahan ekstrak Habbatussauda menunjukkan kesan amat positif terhadap sistem immunisasi badan dan boleh digunakan sebagai "bio-regulator". (Professor G. Rietmuller, Director of Institute of Immunology, University of Munich, Germany)

Kajian oleh Dr. Haq terhadap sukarelawan penderita AIDS di Department of Biological and Medical Research Centre, Rilyadh menunjukkan bahwa Habbatussauda berupaya meningkatkan kadar diantara 'helper T-cells' dan 'suppresser T-cells' sebanyak 55%. Aktiviti 'natural killer cells' juga menunjukkan peningkatan purata sebanyak 30%.

Dr. Peter Schleicher, seorang pakar immunisasi (immunologist) di Munich mendapati Habbatussauda berhasil menyembuhkan sebanyak 420 orang daripada 600 orang sukarelawan penderita allergik. Kebanyakan penderita ini mengidap allergik terhadap 'pollen' dan habuk, jerawat dan saraf kulit, serta yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. (Nota: Dr. Peter Schleicher telah dipilih sebagai ahli paling muda di World Academy of Scientist).

Penyelidik Amerika menulis laporan pertama di dunia mengenai kesan 'anti-tumor' yang ditunjukkan oleh Habbatussauda. ("Study of the Effects of Nigella Sativa on Humans")

Professor Michael Meurer - Habbatussauda berupaya menghentikan 'inflammations' dan masalah saraf kulit (neurodermitis) (Professor Michael Meurer, Dermatology Clinic of Munich, Germany)

Saintis-saintis di Cancer and Immuno-Biological Laboratory of Germany mengesahkan Habbatussauda berupaya meransang 'bone marrow' dan sel-sel immuniti, meningkatkan penghasilan 'interferon' dan mempertahankan sel-sel biasa terhadap kesan kemusnahan sel oleh virus. Habbatussauda juga berupaya memusnahkan sel-sel tumor dan meningkatkan bilangan antibodi yang menghasilkan "B cells".

Dr. Ahmad El-Qadi (Islamabad, Pakistan) dan Dr. Usama Qandil (Florida, USA) mendapati pengambilan 1 gram Habbatussauda sebanyak dua kali sehari mempunyai kesan peningkatan yang mengagumkan terhadap fungsi immuniti badan. Penemuan ini dianggap penting untuk memungkinkan penggunaan Habbatus Sauda sebagai bahan peningkatan immuniti semula jadi badan untuk rawatan kanser, AIDS dan penyakit-penyakit yang lain berkaitan kekurangan immuniti badan. [habbatsonline.com]

Pada tahun 1986, Dr. Ahmad Al Qadhy dan rekan-rekannya melakukan penelitian di Amerika tentang pengaruh habatussauda terhadap sistem kekebalan tubuh (imuniti) manusia. Penelitian yang dilakukan dalam dua tahap itu menghasilkan kesimpulan pertama: Kelebihan prosentase The Helper T-Cell atas suppresor cells ts mencapai 55% dan ada sedikit kelebihan atas killer cell orcytoxic sebanyak 30%.

Penelitian tahap kedua dengan melibatkan 18 suka- relawan yang badan mereka terlihat sehat dan segar. Mereka dibagi dalam dua kelompok, satu kelompok diberi satu gram habatussauda setiap harinya, dan kelompok lain diberi karbon.

Selama empat pekan mereka mengkonsumsi habatus dan karbon yang sudah dikemas dalam butir-butir kapsul.

Hasilnya, habatus menguat- kan tugas-tugas imuniti dengan tambahan prosentase The Helper T-lymphocytes cell atas supressor cell-ts. Jadi, sistem kerja habatatussauda dalam tubuh manusia adalah dengan memperbaiki, menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia terhadap berbagai penyakit.

Dalam sistem kekebalan tubuh manusia, habatussauda adalah satu-satunya tatanan yang memiliki senjata khusus untuk menghancurkan segala macam penyakit. Sebab, setelah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang menyerang, ia membawa bakteri antigenic ke permukaannya, kemudian menempel dengan sel lymph, untuk mengetahui bagaimana susunan mikrobanya secara mendetil, lalu memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes untuk memproduksi antibodies atau sel T-spesific, khususnya adalah antigenic yang juga dibangkitkan untuk berproduksi.

Dinding sel B-Lymphocytes memiliki kurang lebih 100 ribu molekul dari antibodies yang saling bereaksi secara khusus dan dengan kemampuan yang tinggi dengan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam mikroba. Antibodies menyatu dengan sel T- Lymhocytes, lalu bersama-sama dengan antigenic melawan mikroba, sehingga mikroba tidak dapat berkerja dan sekaligus bisa menghancur- kannya.

Dengan demikian, kekebalan itu merupakan kekebalan khusus untuk menghadapi setiap hewan asing yang masuk ke dalam tubuh. Karena, habatussauda mempunyai kekebalan spesifik yang didapat secara otomatis, yang memiliki kemampuan berbentuk antibodies dan senjata sel serta pengurai khusus untuk setiap hewan asing yang masuk dan menyebabkan penyakit.

Menurut Dr. Al Qadhy, habatusaudah juga mempunyai kemampuan lain, seperti untuk melawan bermacam-macam virus, kuman dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Jangan Keliru, Efek Sampingnya Tetap Ada.  Minyak jintan hitam maupun ekstrak jintan hitam kemungkinan aman dikonsumsi ketika digunakan dalam jangka pendek. Saat ini belum ada cukup informasi tentang konsumsi dalam dosis yang besar dan dalam jangka panjang. Jintan hitam atau habbatussauda dapat menyebabkan alergi bila diaplikasikan pada kulit pada sebagian orang. Selain itu, jintan hitam berkemungkinan memperlambat pembekuan darah, meningkatkan resiko perdarahan, membuat tekanan darah turun, dan membuat gula darah turun. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi jintan hitam ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu, terutama bila Anda memiliki kondisi medis tertentu. Berhati-hati dalam mengonsumsi herba ini adalah sikap yang bijak karena produk-produk alami tidak selalu aman. Hingga saat ini, belum ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang tepat untuk jintan hitam.
Sejak masa lampau, habbatussauda telah digunakan untuk menangani berbagai penyakit, antara lain sakit gigi, sakit kepala, hidung mampet, cacingan, abses, radang mata, dan infeksi parasit.

Pada masa kini, habbatussauda digunakan masyarakat sebagai salah satu langkah menangani kondisi medis yang terjadi pada saluran pencernaan, seperti hemorrhoid (ambeyen) atau pembengkakan pembuluh darah vena pada dubur bagian bawah, diare, disentri, konstipasi, kembung, serta kolik. Selain itu, jintan hitam juga kerap digunakan untuk menangani kondisi medis pada pernapasan, seperti bronkitis, sesak napas, asma, alergi, batuk, flu, serta flu babi. Di samping itu, masyarakat menggunakan jintan hitam untuk mengatasi kondisi yang lebih serius, seperti untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mengobati kanker.

Dengan peruntukkannya yang banyak ini, jintan hitam memberikan kesan sebagai obat super. Bagaimanakah hal tersebut dipandang dari sisi medis?
Habbatussauda Kemungkinan Efektif untuk Penyakit Asma

Asma merupakan peradangan jangka panjang pada saluran napas yang dapat menyebabkan penderitanya sulit bernapas, batuk-batuk, dan mengalami mengi ketika kambuh. Habbatussauda hingga saat ini memiliki beberapa bukti klinis yang mendukung penggunaannya untuk penyakit ini. Menurut penelitian, ekstrak herba ini apabila diminum dapat meredakan mengi dan batuk-batuk serta meningkatkan fungsi paru-paru.

Walau kemungkinan bermanfaat bagi penderita asma, habbatussauda kemungkinan tidak seefektif salbutamol dan teofilin dalam penanganan penyakit asma. Herba ini masih memerlukan bukti ilmiah berkualitas tinggi lainnya agar dapat direkomendasikan bagi kebanyakan penderita asma.
Potensi lain yang Terkandung pada Habbatussauda

Ada beberapa bukti ilmiah yang menyatakan bahwa habbatussauda dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan kanker, serta mengurangi reaksi alergi sebagai efek antihistamin, namun belum ada cukup informasi mengenai bagaimana efeknya pada manusia.

Thymoquinone merupakan senyawa kuat aktif yang terkandung di dalam biji jintan hitam. Senyawa ini dikatakan mempunyai efek antikanker. Pada beberapa penelitian pada hewan, thymoquinone dapat mengurangi ukuran tumor-tumor ganas. Selain itu, uji laboratorium menunjukkan bahwa thymoquinone secara efektif dapat menghambat pertumbuhan kanker darah (leukima) dan sel limfoma mieloid.

Penelitian lainnya terhadap hewan juga mengindikasikan bahwa habbatussauda berpotensi untuk meringankan efek penyakit alzheimer. Hal ini didukung oleh penelitian lain yang menunjukkan bahwa habbatussauda dapat memulihkan ingatan, kemampuan berpikir, serta perhatian.

Selain itu, sebuah penelitian besar juga mendukung pemakaian habbatussauda untuk penanganan rinitis alergi. Penyakit ini terjadi oleh karena peradangan pada hidung akibat reaksi alergi. Gejala penyakit ini mencakup hidung berair atau tersumbat, bersin-bersin, dan pembengkakan saluran di hidung. Gejala-gejala tersebut dapat dikurangi oleh habbatussauda, menurut sebuah penelitian lain.

Beberapa penelitian awal juga mengindikasikan manfaat jintan hitam pada beberapa kondisi kesehatan lainnya. Sebuah temuan dini menemukan manfaat jintan hitam mengurangi gejala putus obat opiat (salah satu narkotika) bila dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari selama 12 hari. Selain itu, temuan dini lain menemukan konsumsi ekstrak jintan hitam dua kali sehari selama delapan minggu berkemungkinan dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada sebagian kasus. Temuan dini lainnya adalah meminum ekstrak jintan hitam tiap delapan jam selama empat minggu kemungkinan dapat mengurangi jumlah kejadian kejang pada pasien epilepsi anak-anak.

Perlu diingat bahwa manfaat jintan hitam untuk kanker, alzheimer, rinitis alergi, mengurangi gejala putus obat opiat, tekanan darah tinggi, dan kejang, baru didukung oleh sedikit bukti ilmiah. Artinya, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian medis lainnya untuk membuktikan kemanjuran jintan hitam pada kondisi-kondisi tersebut. Begitu pula dengan klaim bahwa jintan hitam dapat menangani sakit sepala, nyeri sendi, gangguan menstruasi, meningkatkan jumlah air susu ibu (ASI), mencegah kehamilan, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, hidung tersumbat, flu, bronkitis, batuk, serta berbagai masalah pencernaan.

Sumber:alodokter dan sumber lainnya

loading...

FOLLOW and JOIN to Get Update!

1001 Cara dan Tips Updated at: 06:58
loading...