Mengenal Manfaat Antibiotik Amoksisilin dan Bahayanya Jika Berlebihan Menggunakannya

Posted by Admin

loading...
Apa Kegunaan Amoksisilin dan Apa Efek Sampingnya Jika Digunakan Tidak Sesuai Dosis dan Cara Pemakaian Yang Tepat?
Amoksisilin (amoxicillin) adalah antibiotik yang paling banyak digunakan. Hal ini karena amoksisilin cepat diserap di usus dan efektif untuk berbagai jenis infeksi. Setiap tahun, Indonesia mengimpor bahan baku amoksisilin hingga 2.600 ton untuk diolah dan dipasarkan sebagai obat generik maupun obat merek seperti Bintamol, Corsamox, Dexymox, Farmoxyl, Bellacid, Kalmoxillin, Lapimex, Ethimox, Opimox, Ospamox, Robamox, Wiamox, Amoxsan, Hufanoxyl, Yusimox, dll.

Amoksisilin dapat digunakan untuk pengobatan infeksi pada telinga, hidung, dan tenggorokan, gigi, saluran genitourinaria, kulit dan struktur kulit, dan saluran pernapasan bawah oleh

Streptococcus spp, S. pneumoniae, Staphylococcus spp, H. influenzae., E. coli, P. mirabilis, atau E. faecalis. Amoksisilin juga bermanfaat untuk pengobatan gonore akut tanpa komplikasi oleh N. gonorrhoeae.

Amoksisilin termasuk antibiotik spektrum luas dalam kelompok penisilin. Selain amoksisilin, yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah ampicillin, oxacillin, carbenicillin dan piperacillin. Semua penisilin bekerja dengan mekanisme yang serupa. Zat aktif dalam amoksisilin, beta-laktam, mencegah sintesis dinding sel bakteri dengan menghambat enzim DD-transpeptidase bakteri. Akibatnya, bakteri tidak dapat berkembang biak.

Dosis
Anda dapat mengambil tablet/kapsul/sirup amoksisilin sebelum, selama atau sesudah makan. Dosis amoksisilin umumnya adalah sebagai berikut:
  • Dewasa, remaja, dan anak-anak (berat> = 40 kg): 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam.
  • Anak-anak dan bayi> 3 bulan (berat
  • Neonatus dan bayi <= 3 bulan: dosis maksimum yang disarankan adalah 30 mg / kg / hari, diberikan dalam dosis sama setiap 12 jam.
Dosis dapat bervariasi sesuai tingkat keparahan infeksi, ada/tidaknya resistensi antibiotik, lokasi infeksi, tujuan sebagai pencegahan (profilaksis) atau pengobatan, dll. Dokter akan menimbang secara rasional berapa dosis yang tepat untuk Anda secara kasus per kasus.

Kontraindikasi
Amoksisilin tidak boleh digunakan pada pasien yang hipersensitif/alergi terhadap penisilin. Pasien yang memiliki asma, eksim, gatal-gatal, atau demam mungkin berisiko lebih besar untuk reaksi hipersensitivitas terhadap amoksisilin dan penisilin pada umumnya.
Amoksisilin harus digunakan dengan hati-hati bila Anda memiliki:
  • Gangguan ginjal, karena obat tersebut dibuang melalui mekanisme ginjal.
  • Penyakit saluran cerna, terutama kolitis, karena efeknya terhadap keseimbangan flora usus.
  • Leukemia limfatik, karena dapat mengembangkan ruam obat.
  • Infeksi virus aktif seperti CMV dan infeksi pernafasan viral.
Tidak ada data yang cukup untuk menilai bahaya potensial dari obat ini selama kehamilan. Oleh karena itu sangat disarankan untuk tidak menggunakan obat ini selama kehamilan tanpa pertimbangan khusus dari dokter.
Amoksisilin diekskresikan dalam ASI dalam jumlah kecil. Hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami diare (karena gangguan flora usus), kandidiasis, dan ruam kulit. Seperti semua obat lainnya, potensi risiko ini harus ditimbang dengan manfaatnya pada ibu.

Efek samping
Amoksisilin memiliki beberapa efek samping. Kebanyakan efek samping cukup ringan, namun meningkat menurut dosis dan lama penggunaan. Kebanyakan reaksi yang merugikan disebabkan oleh fakta bahwa amoksisilin tidak hanya membunuh bakteri patogen tetapi juga bakteri baik yang merupakan flora alami usus. Efek samping potensialnya meliputi mual dan muntah, sakit perut, diare, gangguan pencernaan (dispepsia), dubur gatal dan reaksi alergi. Karena berpotensi menyebabkan efek samping, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berbahaya setelah mengambil amoksisilin, kecuali Anda merasa baik.

loading...

FOLLOW and JOIN to Get Update!

1001 Cara dan Tips Updated at: 22:38
loading...