Peristiwa Isra' Mi'raj, Mukjizat Nabi Muhammad dan Pelajaran Bagi Yang Mau Berfikir

Posted by Admin

loading...

Isra' Mi'raj , Perjalanan Melipat Ruang - Waktu
=================================

Dalam bukunya yang fenomenal , "Sirah Nabawiyah", Muhammad Husain Haikal berusaha menuliskan kisah hidup perjalanan Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam secara "manusiawi". Beliau dengan disiplin berusaha menghindari kisah-kisah ajaib cenderung mistis yang sering dinisbatkan kepada Nabi SAW.
Menurut beliau, selain dari peristiwa turunnya wahyu, hanya ada dua peristiwa dalam perjalanan hidup Nabi SAW yang "benar-benar ajaib".
Pertama, peristiwa hadirnya laba-laba yang membuat sarang begitu cepat dan burung yang bertelur di muka gua di jabal tsur, sehingga musyrikin quraisy tidak berhasil menemukan Nabi dan Abu Bakar yang sedang bersembunyi di dalamnya.
Kedua, adalah peristiwa Isra' Mi'raj. Perjalanan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu ke Sidratul Muntaha dalam semalam.

Bagi saya pribadi, selain memaknai sebagai sarana turunnya perintah sholat 5 waktu, peristiwa Isra' Mi'raj ini adalah pemicu saya waktu SMA untuk menggemari pelajaran fisika, banyak membaca literatur fisika modern, yang nyaris membawa saya kuliah jurusan Nuclear Physics, sebelum belok ke Informatika.

Saya yakin, kalau kita sudah hidup di tahun 600 an Masehi, di tengah gurun pasir arabia, mekkah,  lalu ada seorang yang bilang "Tadi malam saya pergi ke baitul maqdis, 1500 km ke utara, lalu dari situ saya dibawa ke langit, terus diperintah sholat 5 waktu ", sangat mungkin reaksi kita adalah bilang "mustahil !" atau "gila ni orang" atau "ini mesti fiktif !"

Untung saat Nabi SAW berkata seperti itu, dan para sahabat-sahabat kebingungan harus bersikap gimana, ada sahabat Abu Bakar yang dengan sepenuh hati berkata "Kalau Muhammad yang berkata, yang lebih dari itu pun aku percaya !"
Walaupun jelas kisah itu menjadikan Nabi bahan olok-olokan dari musyrikin quraisy.

Kita beruntung lahir di masa dimana Albert  Einstein sudah menemukan Teori Relativitas Umum dan Max Planck sudah menemukan Teori Quantum yang menjadi dasar dari Fisika modern, yang sangat mungkin bisa menjelaskan peristiwa Isra' Mi'raj yang terjadi 1500 tahun silam.

Ada 2 clue yang "menjanjikan" untuk menjelaskan peristiwa itu dari sudut pandang fisika modern

Pertama adalah kisah bahwa Nabi melakukan perjalanan menggunakan "Buraq". Buraq ini secara tradisional digambarkan sebagai kuda bersayap yang bisa terbang, karena mungkin saat itu kendaraan paling cepat adalah kereta kuda, jadi kalo digabungin sama burung mestinya bakal sangat cepat untuk ukuran saat itu 😀

Tapi kalo jaman sekarang, kita mesti mencoba mengartikan Buraq dari akar katanya "ba ra qaf" yaitu kilat. Kilat ini bisa diartikan juga cahaya, dan sekarang kita tahu bahwa menurut teori relativitas umum, kecepatan tertinggi yang bisa dicapai di alam semesta adalah kecepatan cahaya, sekitar 300 ribu km / detik.
Nah, kalau ada kendaraan yang bisa mendekati / mencapai kecepatan cahaya, tentu perjalanan 1500 km bisa dicapai gak sampai sekedipan mata.

Kedua adalah kesaksian dari ummul mu'minin Aisyah radhiallahu anhu, yang menyatakan bahwa di malam Isra' Mi'raj itu "Rasulullah tidak pernah beranjak dari sisiku".
Ini membuka kemungkinan yang dilakukan oleh Rasulullah bersama Jibril adalah perjalanan antar dimensi menembus ruang dan waktu.
Buat yang senang membaca-baca literatur fisika modern, tentu familiar dengan sejumlah teori yang menyebutkan bahwa alam semesta kita ini sangat mungkin terdiri dari sejumlah alam semesta ( multiverse ) yang saling tindih menindih, namun karena perbedaan dimensi maka tidak saling berbenturan. Namun tidak menutup kemungkinan antar dimensi itu bisa saling berkomunikasi / terhubung.
Einstein dan Rosen Podolsky berargumen bahwa ada kemungkinan antar dimensi itu bisa dihubungkan oleh "Einstein - Rosen Bridge" yang sering juga disebut wormhole.

Untuk yang hobby nonton film, perjalanan antar dimensi ini bisa dijelaskan di dua film yang dibintangi oleh Matthew Mc Conaughey : Contact dan Interstellar

Walaupun belum tentu juga Isra' Mi'raj terjadi persis apa yang divisualisasikan di situ, tapi itu akan menjadi penjelasan yang jauh lebih baik dibandingkan gambaran Isra' Mi'raj terjadi menunggangi "Buraq" yang  berupa kuda terbang.

Tapi, itu semua hanyalah upaya untuk menjelaskan, yang paling penting adalah kita percaya apa enggak. Kalau percaya, maka apapun itu menjadi gak penting. Demikian juga kalau gak percaya, mau dijelaskan dengan fakta dan realita di depan mata, gak bakal ngaruh juga.

Akhirnya, saya hanya berharap bisa menjadi seperti Abu Bakar yang berkata "Kalau Muhammad yang berkata, yang lebih dari itupun aku percaya !"

Wallahu a'lam

Sumber status fb

loading...

FOLLOW and JOIN to Get Update!

1001 Cara dan Tips Updated at: 21:10
loading...