loading...
Fenomena Ombak Di Laut Lepas, Bagaimana Cara Terjadinya?
Pernahkah kamu pergi ke pantai dan duduk diam untuk mengamati ombak? Ombak, atau gelombang laut, bergulung-gulung dari laut dan akhirnya pecah di pantai. Beberapa orang menyukai suara deburan ombak, sebagian menikmati rasa ketika ombak menepuk badan, sedangkan sebagian bermain ombak dengan memakai papan seluncur atau papan surfing.
Tetapi terkadang ombak juga menjadi penyebab masalah ketika keberadaannya tidak diinginkan: gelombang tsunami yang kerap kali menyebabkan kerugian yang tidak sedikit dan gelombang tinggi di laut yang kerap kali disalahkan karena mengganggu proses pencarian black box pesawat yang jatuh.
Terdapat berbagai penyebab timbulnya ombak. Tetapi yang paling sering terjadi adalah akibat tiupan agin. Angin yang berhembus di dekat permukaan air menyebabkan gelombang-gelombang kecil searah dengan tiupan angin tersebut. Semakin cepat angin dan semakin jauh tiupan angin menyebabkan gelombang yang terbentuk semakin besar.
Gelombang-gelombang ini kemudian saling menyatu dan menjadi lebih besar. Gelombang dapat menempuh jarak yang jauh sebelum akhirnya sampai ke pantai. Kecepatan gelombang di laut dalam dipengaruhi oleh panjang gelombangnya: semakin besar panjang gelombang, semakin besar kecepatannya.
Ketika gelombang sampai ke perairan yang lebih dangkal, kecepatan gelombang menjadi terpengaruh oleh dasar laut. Di daerah pantai ini, gelombang mengalami proses yang disebut sebagai shoaling. Semakin dangkal, semakin berkurang kecepatan gelombang tersebut dan semakin kecil pula panjang gelombangnya, sedangkan tinggi gelombang semakin bertambah (akibat fluks energi harus selalu tetap).
Shoaling. Sumber: Wikipedia.org.
Ketika bagian bawah gelombang menyentuh dasar laut, gelombang pecah. Dalam Bahasa Inggris, fenomena ini disebut sebagai breaking wave atau surf wave karena dipakai oleh para surfer.
Tergantung kontur dari pantai, pecahnya gelombang ini bisa menjadi lebih aman dan cocok untuk para surfer pemula (spilling wave) atau malah menjadi lebih menantang dan cocok untuk surfer yang lebih berpengalaman (plunging wave). Di beberapa pantai bahkan fenomena ini menjadi terlalu berbahaya sehingga terdapat larangan untuk berenang ataupun surfing. Surging wave, misalnya, terbentuk di pantai yang curam. Karena curam, surging wave ini sangat berbahaya karena dapat menarik para perenang ke kedalaman laut yang tiba-tiba menjadi sangat besar.
Tipe-tipe breaking wave. Sumber: wikipedia.org.
Sebelum berenang atau melakukan aktivitas di laut, pastikan bahwa laut tersebut cukup aman buatmu. Taatilah peringatan yang telah dipasang!
Sumber gambar: wikipedia.org, flickr, dan berbagai sumber lain.
Pernahkah kamu pergi ke pantai dan duduk diam untuk mengamati ombak? Ombak, atau gelombang laut, bergulung-gulung dari laut dan akhirnya pecah di pantai. Beberapa orang menyukai suara deburan ombak, sebagian menikmati rasa ketika ombak menepuk badan, sedangkan sebagian bermain ombak dengan memakai papan seluncur atau papan surfing.
Tetapi terkadang ombak juga menjadi penyebab masalah ketika keberadaannya tidak diinginkan: gelombang tsunami yang kerap kali menyebabkan kerugian yang tidak sedikit dan gelombang tinggi di laut yang kerap kali disalahkan karena mengganggu proses pencarian black box pesawat yang jatuh.
Terdapat berbagai penyebab timbulnya ombak. Tetapi yang paling sering terjadi adalah akibat tiupan agin. Angin yang berhembus di dekat permukaan air menyebabkan gelombang-gelombang kecil searah dengan tiupan angin tersebut. Semakin cepat angin dan semakin jauh tiupan angin menyebabkan gelombang yang terbentuk semakin besar.
Kisah Ombak Besar dan Ombak Kecil. Di suatu pantai, suara gemuruh ombak adalah hal yang biasa terdengar. Namun, jika telinga kita dipertajam. Suara-suara ombak itu seperti percakapan. Sang ombak kecil memandang ke depan, ke arah ombak besar yang dengan suara gemuruh besar, seperti menunjukan siapa dirinya. Dirinya yang perkasa dan berwibawa. Melihat itu, si ombak kecil berkecil hati. Ia ingin seperti ombak besar yang selalu membuat penikmat pantai berdecak kagum.
“Aku juga ingin seperti ombak besar,” kata si ombak kecil pelan.
Tak sengaja, suara itu didengar oleh si ombak besar. “Kau ingin menjadi sepertiku?” tanya ombak besar.
“Iya. Aku ingin sepertimu. Begitu kuat, perkasa, dan berwibawa,” jawabnya tulus.
Ombak besar tersenyum pelan. “Sebenarnya apa yang kau risaukan itu tidak benar. Sebab, jika kita mengenal diri kita dengan baik, maka kita adalah sama,” ungkap ombak besar.
“Sama? Tidak mungkin. Kau jelas-jelas lebih hebat daripada aku,” kata ombak kecil tak terima.
Lagi-lagi, ombak besar tersenyum.“Sejatinya, ombak hanyalah sifat sementara kita. Karena sesungguhnya, kita hanyalah air. Air yang tidak tahu kapan akan menjadi ombak besar ataupun kecil,” jelas si ombak besar. Benar. Kita semua adalah sama. Sama-sama manusia. Sama-sama berjuang di kehidupan. Kita tidak tahu kemana arah hidup ini. Mungkin, suatu saat nanti kita akan menjadi orang besar atau malah tidak. Untuk itu, kenali diri sendiri agar tahu akan menjadi apa kita pada masa depan. (Sumber: Intisari)
Gelombang-gelombang ini kemudian saling menyatu dan menjadi lebih besar. Gelombang dapat menempuh jarak yang jauh sebelum akhirnya sampai ke pantai. Kecepatan gelombang di laut dalam dipengaruhi oleh panjang gelombangnya: semakin besar panjang gelombang, semakin besar kecepatannya.
Ketika gelombang sampai ke perairan yang lebih dangkal, kecepatan gelombang menjadi terpengaruh oleh dasar laut. Di daerah pantai ini, gelombang mengalami proses yang disebut sebagai shoaling. Semakin dangkal, semakin berkurang kecepatan gelombang tersebut dan semakin kecil pula panjang gelombangnya, sedangkan tinggi gelombang semakin bertambah (akibat fluks energi harus selalu tetap).
Shoaling. Sumber: Wikipedia.org.
Ketika bagian bawah gelombang menyentuh dasar laut, gelombang pecah. Dalam Bahasa Inggris, fenomena ini disebut sebagai breaking wave atau surf wave karena dipakai oleh para surfer.
Tergantung kontur dari pantai, pecahnya gelombang ini bisa menjadi lebih aman dan cocok untuk para surfer pemula (spilling wave) atau malah menjadi lebih menantang dan cocok untuk surfer yang lebih berpengalaman (plunging wave). Di beberapa pantai bahkan fenomena ini menjadi terlalu berbahaya sehingga terdapat larangan untuk berenang ataupun surfing. Surging wave, misalnya, terbentuk di pantai yang curam. Karena curam, surging wave ini sangat berbahaya karena dapat menarik para perenang ke kedalaman laut yang tiba-tiba menjadi sangat besar.
Tipe-tipe breaking wave. Sumber: wikipedia.org.
Sebelum berenang atau melakukan aktivitas di laut, pastikan bahwa laut tersebut cukup aman buatmu. Taatilah peringatan yang telah dipasang!
Sumber gambar: wikipedia.org, flickr, dan berbagai sumber lain.
loading...
