Ciri-ciri Sapi Perah Unggul Dalam Produksi Susu, Indukan dan Pejantan

Posted by Admin

loading...

Berapa Rata-rata Produksi Susu Seekor Sapi Perah Per Tahun? Sampai Berapa Lama Sapi Perah Bisa Dipelihara dan Tetap Produktif?
Jenis-jenis Sapi Perah Unggul Dalam Produksi Susu: Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Sapi susu menghasilkan sejumlah besar susu sepanjang hidupnya, yaitu berkisar 6800 sampai 17000 kg per masa laktasi. Sapi ras tertentu menghasilkan susu lebih dari yang lain. Rata-rata susu yang dihasilkan di Amerika Serikat adalah 9164.4 kg per ekor per tahun, tidak termasuk susu yang dikonsumsi anaknya.
Sapi susu atau sapi perah adalah sapi yang di kembangkan secara khusus karena kemampuannya menghasilkan susu dalam jumlah besar. Sapi susu atau sapi perah adalah varietas dari spesies Bos Taurus. Dalam sejarahnya , sapi penghasil susu dan sapi pedaging tidak memiliki perbedaan mencolok, dengan induk yang sama dapat digunakan untuk menghasilkan sapi yang menghasilkan susu (sapi betina) maupun daging (umumnya sapi jantan). Saat ini, pengembang biakan sapi lebih terspesialisasi dengan seleksi buatan untuk mendapatkan sapi varietas  khusus yang mampu menghasilkan susu dalam jumlah besar
Ciri-ciri Sapi Perah Betina Yang Unggul
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
  • (a) produksi susu tinggi, 
  • (b) umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak, 
  • (c) berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai eturunan produksi susu tinggi, 
  • (d) bentuk tubuhnya seperti baji, 
  • (e) matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat, 
  • (f) ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelokkelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek, 
  • (g) tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan 
  • (h) tiap tahun beranak.
Ciri-ciri Calon Induk Yang Unggul
Sementara calon induk yang baik antara lain:
  • (a) berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi, 
  • (b) kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar, 
  • (c) jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar, 
  • (d) pertumbuhan ambing dan puting baik, 
  • (e) jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta 
  • (f) sehat dan tidak cacat.
Ciri-Ciri Sapi Pejantan Yang Unggul
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
  • (a) umur sekitar 4- 5 tahun, 
  • (b) memiliki kesuburan tinggi, 
  • (c) daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya, 
  • (d) berasal dari induk dan pejantan yang baik, 
  • (e) besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik, 
  • (f) kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat, 
  • (g) muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar, 
  • (h) paha rata dan cukup terpisah, 
  • (i) dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar, 
  • (j) badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta 
  • (k) sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya
Sapi perah yang telah disepakati sebagai berikut: - Umur : Betina minimal 15-20 bulan, jantan minimal 18 bulan; - Tinggi pundak : Betina minimal 115 cm, jantan minimal 134 cm; - Berat badan : Betina minimal 300 kg, jantan minimal 480 kg; - Lingkar dada : Betina minimal 155 cm; - Warna bulu : hitam putih/merah putih sesuai dengan karakteristik sapi perah FH; i. berdasarkan kemampuan dan kualitas produksi susu tetuanya, bibit sapi perah terdiri dari bibit dasar, bibit induk dan bibit sebaran
Untuk mempertahankan periode laktasi, sapi susu harus beranak. Tergantung kondisi pasar, sapi susu dapat dikawinkan dengan pejantan dari ras yang sama dengan sapi susu dengan harapan untuk mendapatkan betina penghasil susu, atau dengan pejantan sapi pedaging. Jika didapatkan sapi betina penghasil susu yang produktif, dapat dipertahankan untuk dijadikan generasi pengganti sapi susu yang telah tua. Jika didapatkan sapi betina non-produktif atau sapi jantan, maka dapat dijadikan sapi pedaging. Peternak dapat memilih untuk membesarkannya sendiri, atau dijual ke penggemukan sapi. Sapi muda juga dapat disembelih untuk mendapatkan daging sapi muda Peternak sapi susu umumnya mulai melakukan inseminasi buatan pada sapi betina di usia 13 bulan dengan masa kehamilan sekitar sembilan bulan. Anak sapi yang baru lahir dipisahkan segera dari induknya, umumnya setelah tiga hari karena hubungan antara anak sapi dan induknya dapat bertambah intens seiring dengan berjalannya waktu sehingga pemisahaannya dapat menyebabkan stress bagi induk sapi.
Sapi dapat hidup hingga usia 20 tahun, namun sapi yang dibesarkan untuk diperah jarang sekali dipertahankan hingga usia tersebut, karena ketika sapi perah tidak produktif, akan disembelih. Pada tahun 2009, setidaknya 19% stok daging yang disuplai oleh Amerika Serikat berasal dari sapi susu yang tidak produktif. Selain karena tidak lagi produktif, sapi susu yang sudah tua rentan terhadap penyakit seperti mastitis yang dapat mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan.

Contoh Cara Seleksi Sapi Bibit
Seleksi bibit sapi perah dilakukan berdasarkan performan anak dan individu calon bibit sapi perah tersebut, dengan mempergunakan kriteria seleksi sebagai berikut:
  • 1. Seleksi dilakukan oleh peternak terhadap bibit ternak yang akan dikembangkan di peternakan ataupun terhadap keturunan/bibit ternak yang diproduksi baik oleh kelompok peternak rakyat maupun perusahaan peternakan untuk keperluan peremajaan atau dijual sebagai bibit.
  • 2. Seleksi calon bibit jantan dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang dikawinkan dengan betina unggul 40-50% dari populasi selanjutnya dilakukan uji performan yang dilanjutkan dengan uji zuriat untuk menghasilkan proven bull .
  • 3. Seleksi calon bibit betina dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang dikawinkan dengan betina unggul 70-85% dari populasi selanjutnya dilakukan uji performan.
Sapi susu menghasilkan sejumlah besar susu sepanjang hidupnya, yaitu berkisar 6800 sampai 17000 kg per masa laktasi. Sapi ras tertentu menghasilkan susu lebih dari yang lain. Rata-rata susu yang dihasilkan di Amerika Serikat adalah 9164.4 kg per ekor per tahun, tidak termasuk susu yang dikonsumsi anaknya. Sedangkan di Israel mencapai 12240 kg berdasarkan data tahun 2009. Usaha peternakan sapi perah di daerah tropis memiliki hambatan lebih, terutama pada tingginya temperatur dan kelembaban yang tidak disukai oleh sapi perah. Di Cirebon, Jawa Barat, satu ekor sapi hanya menghasilkan maksimal sekitar 4500 liter susu per ekor per masa laktasi. Turunan dari sapi yang dikembangbiakan di daerah tropis, meski dari ras yang sama, menghasilkan susu yang lebih rendah dari induknya. Temperatur udara yang tinggi diketahui mengurangi penyerapan nutrisi pakan oleh sapi sehingga berpotensi mengurangi produksi susu.
Dalam melakukan seleksi bibit harus diperhatikan sifat-sifat sapi perah sebagai berikut: 
1. Sifat kuantitatif - umur pubertas; - melahirkan teratur; - berat lahir, berat sapih, berat kawin, berat dewasa; - laju pertumbuhan setelah disapih; - tinggi pundak; - produksi susu; - lingkar scrotum.
2. Sifat kualitatif - bentuk tubuh/eksterior; - abnormalitas/cacat; - tidak ada kesulitan melahirkan; - libido jantan; - tabiat; - kekuatan (vigor).

loading...

FOLLOW and JOIN to Get Update!

1001 Cara dan Tips Updated at: 15:54
loading...