loading...
Jenis-jenis bahan pakan ternak yang termasuk sumber energi, sumber protein dan sumber vitamin dan mineral
Protein kasar adalah protein yang dihasilkan dari analisis proksimat (entah apa itu, tapi itu analisis kimia yang dikerjakan para ahli di laboratorium). Protein untuk pakan biasanya mengandung 16% Nitrogen. Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan. Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen atau pakan lengkap. Hijauan adalah bagian tumbuhan (terutama daun dan batang) yang dijadikan pakan bagi hewan. Hijauan dapat ditanam di ladang dan hewan dibiarkan merumput (forage dalam bahasa Inggris), atau dipangkas kemudian diberikan sebagai sumber pakan hewan herbivora (fodder).
Bahan Pakan Ternak Sebagai Sumber energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak
yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi
serat kasar di bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber
energi dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:
- Kelompok serealia/ biji-bijian (jagung, gandum, sorgum)
- Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan)
- Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)
- Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput setaria).
Molases termasuk sumber energi. Molases merupakan hasil samping pada
industri pengolahan gula dengan wujud bentuk cair. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat yang menyatakan bahwa molasses adalah limbah utama
industri pemurnian gula. Molases merupakan sumber energi yang esensial
dengan kandungan gula didalamnya. Oleh karena itu, molasses telah banyak
dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pakan ternak dengan kandungan
nutrisi atau zat gizi yang cukup baik. Molasses memiliki kandungan
protein kasar 3,1 %; serat kasar 0,6 %; BETN 83,5 %; lemak kasar 0,9 %;
dan abu 11,9 % (Pond dkk,1995).
Molasses dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) Cane-molasses,
merupakan molasses yang memiliki kandungan 25 – 40 % sukrosa dan 12 – 25
% gula pereduksi dengan total kadar gula 50 – 60 % atau lebih. Kadar
protein kasar sekitar 3 % dan kadar abu sekitar 8 – 10 %, yang sebagian
besar terbentuk dari K, Ca, Cl, dan garam sulfat; (2) Beet-molasses
merupakan pakan pencahar yang normalnya diberikan pada ternak dalam
jumlah kecil. (Anonimc, 2012).
Bahan Pakan Ternak Sebagai Sumber protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang
mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
- Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil)
- Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero
- Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).
- Tepung DarahTepung darah merupakan limbah jagal yang banyak di Indonesia, tetapi jarang digunakan karena penampungan darah bekas jagal itu kotor dan banyak tercemar tinja sapi atau kerbau yang dipotong Kandungan proteinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari bungkil kedelai. (Santoso, 1996).Daging hewan keong itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun (Anonimd, 2012).
- Kacang gudeKacang gude mengandung gizi yang cukup tinggi yakni 22% protein, 65% karbohidrat dan 15% lemak. Kacang gude dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai atau bahn pencampur pada produk yang mengunakan bahan dasar kedelai, misalnya temped dan kecap. Selain sebagai bahan pangan, tanaman kacang gude digunakan pula sebagai pakan ternak, pelindung di pembibitan, pencegaha erosi, dan pematah angin (Anonime, 2012)
- Bungkil kelapaBungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat digunakan sebagai pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik minyak goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik (Santoso, 1996).
- Sulfur. Sulfur juga termasuk sumber energi. Sulfur adalah nutrisi utama bagi semua organisme. akumulasi unsur-unsur lain, membuat bahan tanaman (nabati ekstraksi) kurang cocok untuk digunakan sebagai pakan ternak dan untuk konsumsi manusia. Sulfur (S) asimilasi oleh tumbuhan memainkan peran penting dalam siklus S di alam, dan metabolisme S berasimilasi menyediakan berbagai senyawa yang bermanfaat bagi hewan, termasuk manusia (Anonimd, 2012).
- Tepung keong. Daging hewan keong itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun (Anonimf, 2012).
- Tepung rese. Kandungan proteinnya bervariasi antara 43 – 47% dan merupakan sumber kalsium yang baik karena mengandung kitin. Tapi di Indonesia pemakaiannya belum umum, karena produksinya memang sedikit (Anonimb, 2012).
- Herbal. Tujuan penggunaan herbal adalah untuk mengganti penggunaan antibiotik dalam pakan dan air minum sebagai feed additive yang dapat memberikan efek negatif pada ternak seperti growth promoter dan pencegah penyakit serta dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh ternak. Penggunaan herbal sebagai feed additive dalam ransum broiler bertujuan untuk mengganti penggunaan antibiotik sebagai growth promotor dan pencegah penyakit pada ternak unggas sehingga ternak dan manusia dapat terhindar dari residue antibiotik dan resistensi bakteri (Anonimd, 2010).
Bahan Pakan Ternak Sumber vitamin dan mineral
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman maupun
hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat
bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan,
penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang).
Disamping itu beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan
penyimpanan terhadap bahan pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan
vitamin dan mineralnya. Saat ini bahan-bahan pakan sebagai sumber
vitamin dan mineral sudah tersedia di pasaran bebas yang dikemas khusus
dalam rupa bahan olahan yang siap digunakan sebagai campuran pakan,
misalnya premix, kapur, Ca2PO4 dan beberapa mineral (Anonime, 2012).
Kedelai merupakan salah satu sumber mineral. Kedelai merupakan salah
satu bahan pakan yang mempunyai nilai biologis tinggi. Penggunaan
kedelai sebagai bahan pakan ternak ruminansia belum lazim digunakan di
Indonesia karena harga mahal, persaingan dengan kebutuhan pangan dan
ternak monogastrik. Hasil ikutan kedelai yang banyak digunakan sebagai
ransum ternak ruminansia diantaranya adalah ampastahu, ampas kecap
kedelai afkir. Penggunaan bahan pakan asal kedelai dan ikutanya dapat
digunakan semaksimal mungkin (Anonimf, 2012).
Selain protein, energi, mineral ternak juga membutuhkan vitamin. Bahan
pakan sumber vitamin yaitu minyak ikan, premix, multivitamin dan sayuran
hijau dengan penggunaan sebanyak 0,5-2% dari total ransum (Anonime,
2012). Referensi:http://info-peternakan.blogspot.com
loading...