Mengenal Jenis-jenis Bahan Pengawet Untuk Makanan Yang Aman, Alami dan Buatan

Posted by Admin

loading...

Apa Yang Dimaksud Dengan Bahan Pengawet Pada Makanan?

Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan.
Untuk mengawetkan makanan agar bisa disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama kita kadang membutuhkan zat tambahan yang berupa zat atau bahan pengawet. Bahan pengawet ada dua macam yaitu pengawet alami dan bahan pengawet buatan. Bahan pengawet buatan banyak dijual bebas, bahan ini sebenarnya relatif aman asal digunakan sesuai aturan pakai dan tidak berlebihan. Jika anda ingin bahan pengawet yang lebih aman lagi maka anda bisa menggunakan bahan pengawet Alami. Berbagai jenis makanan memang umumnya tidak akan awet untuk disimpan dalam waktu yang lama sehingga ditambahkan pengawet ke dalam makanan tersebut agar bisa tahan dan segar dalam waktu yang lebih lama. Akan tetapi, pengawet yang digunakan tersebut biasanya memakai bahan kimia yang kurang baik untuk kesehatan tubuh dan bisa menimbulkan beberapa masalah. Ada beberapa cara lain yang bisa digunakan untuk membuat makanan awet dengan bahan alami yang lebih aman dan bisa anda dapatkan dengan mudah di dapur.

Macam-macam Jenis Bahan Pengawet Alami Yang Aman Untuk Makanan

Cengkeh

Cengkeh
Cengkeh adalah salah satu jenis rempah-rempah yang telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan India dan Cina sebagai pengawet alami. Cengkeh mengandung senyawa fenolik dalam jumlah tinggi yang memiliki sifat antioksidan. Sifat ini mampu menjaga makanan dari pertumbuhan bakteri dan jamur.

Oregano
Oregano
Karena oregano tinggi akan zat antioksidan, antibakteri, dan antijamur, maka rempah-rempah Italia ini bisa digunakan untuk mengawetkan makanan khususnya daging. Namun efek samping dari bahan ini adalah mampu merubah rasa asli makanan. 

Bawang Putih

Bawang putih yang merupakan salah satu bumbu dapur ini juga bisa digunakan untuk mengawetkan makanan secara alami. Aroma dan rasa yang khas dari bawang putih ini seringkali digunakan untuk memberikan rasa lezat pada masakan dan sangat efektif untuk pengawet.

Dalam bawang putih mengandung allicin yang berfungsi untuk membunuh bakteri gram positif dan juga gram negatif. Selain itu, bawang putih juga memiliki sifat anti mikroba escherichia coli, shigella sonnei, aerobacter aerogenes dan juga staphylococcus.

Bawang putih juga memiliki kemampuan dalam mengurangi jumlah bakteri pada makanan seperti mikroorganisme, aerob dan juga coliform serta bakteri lain sehingga makanan yang diberi tambahan bawang putih jadi lebih awet. Sedangkan untuk penggunaanya hanya cukup menambahkan bawang putih pada masakan daging dan ikan lalu simpan dalam freezer sehingga kedua jenis makanan ini bisa tahan hingga 20 hari.

Sage
Sage
Sage adalah rempah-rempah lain yang kaya akan zat antioksidan dan antibakteri. Zat ini mampu berfungsi sebagai pengawet alami daging namun tidak mampu mempengaruhi rasa aslinya.

Kluwek

Keluwek, kepayang, kluak atau pucung seringkali digunakan untuk memberi warna pada masakan yang ternyata juga bisa mengawetkan makanan khususnya ikan laut. Untuk mengawetkan ikan menggunakan kluwek ini bisa dilakukan dengan cara mencincang keluwek sampai halus lalu jemur selama 2 sampai 3 hari. Bersihkan isi perut ikan segar dan masukkan keluwek yang sudah dijemur tersebut ke dalam perut ikan laut.

Biji keluwek yang sudah dikeringkan ini sangat efektif untuk mengawetkan ikan hingga mencapai 6 hari tanpa menimbulkan efek samping. Untuk Anda yang ingin membawa ikan segar ke luar kota, maka bisa mencampur keluwek yang sudah dijemur dengan garam. Gunakan perbandingan 1 bagian garam dan 3 bagian keluwek kemudian dimasukkan ke dalam perut ikan.

Perpaduan antara keluwek dan juga garam sangat ampuh untuk mengawetkan ikan. Efeknya, ikan bisa bertahan selama 6 hari tanpa mengubah kualitas dan juga rasanya. Misalkan ikan kembung, jika disimpan hanya dengan es, maka hanya dapat berhatan selama 6 jam.

Thyme
Thyme
Rempah-rempah lain yang bisa digunakan sebagai bahan pengawet adalah thyme. Zat ini efektif untuk mengawetkan makanan sebab tinggi akan zat antioksidan di dalamnya.

Kayu Manis
Kayu Manis
Kayu manis adalah rempah-rempah aromatik yang juga digunakan untuk mengawetkan makanan sebab zat ini memiliki sifat antioksidan. Namun tidak seperti thyme yang melindungi makanan dari semua zat antibakteri, kayu manis lebih spesifik dalam membunuh organisme tertentu.

Rosemary
Rosemary

Rosemary mengandung zat carnosic dan asam rosmaranic yang merupakan jenis zat antioksidan pencegah kerusakan. Bahkan rosemary sendiri mengandung lebih dari 20 zat antioksidan sehingga lebih efektif dan tahan lama zat alami lainnya.

Asam Sitrat
Jeruk
Asam sitrat adalah jenis asam yang banyak dikandung dalam buah seperti jeruk limau, buah persik, plum, anggur, dan jeruk. Asam sitrat selain mampu memberi rasa asam juga sering diekstraksi untuk mengawetkan makanan dan minuman ringan serta permen.

Minyak
Minyak
Ketika makanan bersentuhan dengan udara secara langsung, maka akan terjadi proses oksidasi yang bisa merusak rasa makanan. Minyak sendiri mampu memperlambat proses oksidasi ini dan menghilangkan mikroorganisme perusak makanan.

Garam
Garam
Garam telah digunakan sejak dahulu untuk mengawetkan daging dan sayuran. Sebab mikroorganisme yang mampu merusak makanan cenderung tumbuh di dalam air dan garam sendiri dapat menyerap air. Garam juga berfungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur penyebab membusuknya makanan.

Cara penggunaanya sangat sederhana, tinggal menambahkan garam dalam jumlah tinggi ke dalam bahan pangan yang akan diawetkan.

Gula
Gula
Sama seperti garam, gula juga dapat menyerap kelebihan air dalam makanan yang menjadi rumah bagi mikroorganisme untuk bertumbuh. Itulah sebabnya kenapa jeli, selai, atau makanan manis lainnya yang diawetkan tidak tumbuh jamur setelah dibuka.
Penggunaanya bisa ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan.

Air Lemon
Lemon
Jus lemon mengandung banyak asam sitrat dan asam askorbat yang dikenal sebagai vitamin C. Keasaman mampu mencegah mikroorganisme tumbuh yang bisa merusak makanan. Tak hanya itu, vitamin C yang merupakan zat antioksidan mampu berfungsi untuk mencegah makanan dari oksidasi.

Cuka
Cuka
Sama seperti air lemon, cuka juga sangat asam dan mengandung asam asetat yang tinggi di dalamnya. Selain itu, cuka yang terbuat dari gula dan air fermentasi ini bisa membunuh mikroba penyebab membusuknya makanan.

Produk yang biasanya diawetkan dengan cuka adalah acar, kimchi, jelly dan minuman. Penggunaanya disesuaikan dengan jenis produk yang diawetkan.

Vitamin E
Vitamin E
Vitamin E adalah bahan utama dalam pengawet alami yang disebut dengan tocoperol. Tingginya zat antioksidan di dalamnya bermanfaat untuk menjaga kesegaran makanan dan melindungi rasa makanan. Dalam industri makanan, vitamin E digunakan sebagai alternatif sehat untuk mengawetkan makanan.

Karagenan
Karagena
Keragenan adalah bahan alami pembentuk gel yang dapat digunakan untuk mengenyalkan bakso dan mie basah sebagai bahan alternatif yang aman pengganti borax. Karagenan dihasilkan dari rumput laut Euchema sp yang telah dibudidayakan di berbagai perairan Indonesia.

Dijelaskannya bahwa setiap 1 kilogram bakso membutuhkan 0,5 – 1,5 gram karagenan untuk mengenyalkannya. Di pasaran 0,5 – 1,5 gram karagenan dijual dengan harga Rp750 sampai Rp900. Karagenan dalam industri sering dijadikan bahan campuran kosmetik, obat-obatan, es krim, susu, kue, roti dan berbagai produk makanan.

Gambir
Gambir
Tanaman gambir (Uncariae Romulus et Uncus) di Indonesia daun dan getahnya digunakan untuk bahan kelengkapan untuk menyirih. Tanaman yang termasuk keluarga Rubiaceae ini juga sering digunakan untuk obat luka bakar, sakit kepala, diare, disentri, sariawan, dan sakit kulit, serta bahan penyamak kulit dan bahan pewarna tekstil. Secara alami para produsen makanan sering menggunakan tanaman yang daunnya berbentuk bujur sangkar dengan permukaan licin ini untuk pengawet makanan. Pasalnya, dalam daun ini terdapat sebuah kandungan katekin yang dapat mengawetkan makanan dari kerusakan akibat mikroorganisme dan degradasi reaksi oksidasi (penyebab basi).

Sayur Wortel
Wortel
Wortel mengandung antioksidan yakni betakaroten yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Caranya cukup mudah, wortel diblender, lalu diperas. Senyawa betakaroten menjadi antioksidan untuk mencegah dan menghambat ketengikan makanan yang diakibatkan udara dan mikroorganisme.

Macam-macam Jenis Bahan Pengawet Buatan Yang Aman Untuk Makanan Asal Digunakan Sesuai Dosis dan Aturan Yang Benar

Kalsium Benzoat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Kalsium Benzoat. Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat memengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair.
Kalsium benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirop, dan ikan asin. Bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma jika dikonsumsi berlebihan.

Sulfur Dioksida (SO2)

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Sulfur Dioksida (SO2). Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar. Meskipun bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko jika dikonsumsi berlebihan.
Bahan pengawet makanan ini bisa menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker, dan alergi.

Kalium Nitrit

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Sulfur Dioksida (SO2) adalah Kalium Nitrit. Bahan pengawet ini berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat.
Kalium nitrit sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet. Penggunaan yang berlebihan, bisa menyebabkan keracunan.
Selain memengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, juga menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

Kalsium Propionat/Natrium Propionat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Kalsium Propionat dan Natrium Propionat. Keduanya termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung. Penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

Natrium Metasulfat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Natrium Metasulfat. Sama dengan kalsium dan natrium propionat, natrium metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit jika digunakan berlebihan.

Asam Sorbat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Asam Sorbat. Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit jika berlebihan.

Sumber: http://www.merdeka.com/sehat/awetkan-makanan-dengan-13-bahan-alami-ini
http://qyusader.blogspot.com/2014/10/16-bahan-pengawet-makanan-alami.html
Sumber lainnya

loading...

FOLLOW and JOIN to Get Update!

1001 Cara dan Tips Updated at: 00:20
loading...