Parasetamol Si Pereda Rasa Sakit dan Demam, Adakah Efek Sampingnya?

Posted by Admin

loading...

Mengenal Jenis Obat Parasetamol, Dosis, Aturan Pakai, Kandungan Kimia Serta Manfaat dan Efek Sampingnya (Bahayanya)

Parasetamol adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik selesma dan flu. Parasetamol memiliki nama lain acetaminophen (baca: asetaminofen) obat ini termasuk sebagai analgesik (antinyeri) dan antipiretik (penurun panas). Jenis-jenis sediaannya juga bervariasi, yaitu: Tablet, Kaplet, Kapsul, Tablet larut (dilarutkan dalam air, kemudian diminum), Suspensi oral (SIRUP), Supositoria yang dimasukkan ke dalam anus. Sifat analgesik Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. Sifat antiinflamasinya sangat lemah sehingga tidak digunakan sebagai antirematik. Pada penggunaan per oral Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna.

Kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah pemberian. Parasetamol diekskresikan melalui ginjal, kurang dari 5% tanpa mengalami perubahan dan sebagian besar dalam bentuk terkonyugasi.
Dosis Parasetamol 
Dosis Parasetamol Dewasa untuk Demam dan Nyeri: Pedoman umum: 325-650 mg diminum setiap 4 sampai 6 jam atau 1000 mg setiap 6 sampai 8 jam. Paling sering adalah Paracetamol 500mg tablet: 500 mg tablet oral setiap 4 sampai 6 jam Dosis Paracetamol Anak untuk Demam dan Nyeri: Untuk mengukur dosis paracetamol anak dengan tepat maka kita harus mengetahui berat badan dan umur anak, karena ini akan menjadi pertimbangan <= 1 bulan: 10-15 mg/kg BB/dosis setiap 6 sampai 8 jam sesuai kebutuhan. > 1 bulan – 12 tahun: 10 – 15 m /kg BB/dosis setiap 4 sampai 6 jam sesuai kebutuhan (maksimum: 5 dosis dalam 24 jam). Jangan menggunakan obat parasetamol ini melebihi dosis yang direkomendasikan. Jumlah maksimum untuk orang dewasa adalah 1 gram (1000 mg) per dosis dan 4 gram (4000 mg) per hari.
Mekanisme kerja paracetamol yaitu sebagai inhibitor prostaglandin yang lemah. Jadi mekanisme kerjanya dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang merupakan bahan kimia yang terlibat dalam transmisi pesan rasa sakit ke otak. Dengan mengurangi produksi prostaglandin, parasetamol membantu meredakan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit/nyeri pada anggota tubuh lainnya dan demam atau panas. Penggunaan parasetamol harus dengan indikasi atau kebutuhan yang tepat. Contoh data epidemiologis pada penggunaan acetaminophen oral pada wanita hamil tidak menunjukkan peningkatan risiko cacat bawaan pada bayi. Penelitian reproduksi hewan belum dilakukan dengan acetaminophen, dan tidak diketahui apakah parasetamol IV (infus) dapat menyebabkan kerusakan janin bila diberikan kepada ibu hamil.
Efek Samping dan Bahaya Parasetamol. Menggunakan paracetamol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati. Pada anak-anak, gunakanlah sediaan sirup atau suppositoria. Hati-hati dan selalu ikuti petunjuk dosis pada label obat. Jangan memberikan paracetamol untuk anak di bawah usia2 tahun tanpa nasihat dari dokter. Berhenti menggunakan paracetamol dan hubungi dokter jika: Selama 3 hari penggunaan masih demam. Selama 7 hari penggunaan masih terasa sakit (nyeri belum teratasi) atau 5 hari pada anak-anak. Terjadi reaksi alergi seperti ruam kulit, sakit kepala terus menerus, atau kemerahan atau bengkak.
Paracetamol dapat kita peroleh dan dijual bebas tanpa harus menggunakan resep dokter, pilihan merek dagangnyapun banyak sekali mungkin Anda sering melihatnya pada iklan di TV ataupun media elektronik lainnya. Misalnya saja Panadol, Pamol, Oskadon, Nufadol, Etagesik, dan masih banyak lagi.
Walaupun efek samping paracetamol jarang, namun jika itu terjadi maka ditandai dengan: Ruam atau pembengkakan – ini bisa menjadi tanda dari reaksi alergi Hipotensi (tekanan darah rendah) ketika diberikan di rumah sakit dengan infus. Kerusakan hati dan ginjal, ketika diambil pada dosis lebih tinggi dari yang direkomendasikan (overdosis) Dalam kasus ekstrim kerusakan hati yang dapat disebabkan oleh overdosis parasetamol bisa berakibat fatal. Carilah bantuan medis darurat jika Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda reaksi alergi paracetamol seperti : gatal-gatal; kesulitan bernapas; pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Indikasi Paracetamol Indikasi utama paracetamol yaitu digunakan sebagai obat penurun panas (analgesik) dan dapat digunakan sebagi obat penghilang rasa sakit dari segala jenis seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca operasi, nyeri sehubungan dengan pilek, nyeri otot pasca-trauma, dll. Sakit kepala migrain, dismenore dan nyeri sendi juga dapat diringankan dengan obat parasetamol ini. Pada pasien kanker, parasetamol digunakan untuk mengatasi nyeri ringan atau dapat diberikan dalam kombinasi dengan opioid (misalnya kodein). Paracetamol telah dibandingkan dengan banyak analgesik lain dan dianggap kurang equipotent jika dibandingkan dengan aspirin (asam asetilsalisilat).

Dengan demikian, secara umum, parasetamol kurang mujarab ketimbang salisilat dan agen antirematik lainnya jika digunakan sebagai obat anti-inflamasi dan antinyeri. Kabar baiknya paracetamol dapat digunakan pada anak-anak. Ini merupakan alternatif yang lebih disukai ketika aspirin (asam asetilsalisilat) merupakan kontraindikasi (misalnya karena riwayat ulkus atau infeksi virus pada anak).

Kontraindikasi Obat parasetamol tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi sebagai berikut: Alergi parasetamol atau acetaminophen Gangguan fungsi hati dan penyakit hati Gangguan Fungsi Ginjal Serius, Shock Overdosis Acetaminophen.

Apa saja efek samping paracetamol?

Efek samping paracetamol sebenarnya termasuk jarang terjadi, tetapi bisa saja menimbulkan:
  • Reaksi alergi. Reaksi ini bisa menimbulkan kulit ruam atau pembengkakan. Satu dari 100 orang bisa mengalami kondisi ini.
  • Tekanan darah rendah dan detak jantung cepat. Seringnya ini terjadi pada paracetamol yang diberikan dalam bentuk suntikan di rumah sakit.
  • Gangguan darah. Contohnya trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah) dan leukopenia (jumlah sel darah putih yang rendah). Efek ini termasuk jarang terjadi. Hsanya atu dari 1000 orang berisiko mengalami kondisi ini.
  • Gangguan pada hati dan ginjal. Kerusakan hati dan ginjal bisa terjadi jika Anda meminum atau menggunakan terlalu banyak dosis paracetamol. Ini adalah efek samping yang paling parah.
  • Gejala overdosis obat. Parasetamol aman jika digunakan sesuai petunjuk dosis. Namun, karena obat ini umum diolah ke dalam banyak obat lainnya, Anda berisiko mengonsumsi dosis terlalu banyak tanpa menyadarinya. Gejalanya mulai dari, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, keringat berlebihan, nyeri perut, terasa sangat lelah, mata keruh atau menguning, urin berwarna sangat gelap.
Berhenti menggunakan obat ini dan hubungi dokter apabila mengalami efek samping parasetamol yang serius seperti: Mual, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan; Air seni berwarna gelap, tinja berwarna tanah liat; atau Jaundice (menguningnya kulit atau mata). Jika salah satu gejala overdosis berikut terjadi, maka segeralah mencari bantuan medis darurat: Diare Keringat berlebihan Kehilangan nafsu makan Mual atau muntah Kram perut atau nyeri Pembengkakan, atau nyeri di perut atau perut daerah atas Ibu Hamil dan Menyusui Paracetamol untuk ibu hamil diyakini aman, asalkan digunakan dalam waktu yang singkat.

Parasetamol diekskresikan ke dalam air susu ibu dalam konsentrasi kecil. Salah satu kasus ruam telah dilaporkan pada bayi menyusui. Paracetamol dianggap aman untuk ibu menyusui oleh American Academy of Pediatrics. Satu studi kecil telah melaporkan bahwa setelah ibu minum acetaminophen 1000 mg, bayi menyusu akan menerima kurang dari 1,85% dari dosis yang ibu minum.

Diolah dari berbagai sumber

loading...

FOLLOW and JOIN to Get Update!

1001 Cara dan Tips Updated at: 07:07
loading...