loading...
Manfaat Kayu, Buah dan Daun Meranti, Macam-macam Jenis Pohon Meranti Dan Teknik Memperbanyak Bibit Pohon Meranti
Meranti termasuk marga shorea, famili Dipterocarpaceae. Jumlah spesiesnya mencapai 130 jenis dan sebagian besar tumbuh secara alami di hutan Kalimantan dan Sumatera. Dalam perdagangan dikenal jenis meranti kuning, meranti merah dan meranti putih.Meranti termasuk keluarga Dipterocarpaceae. Secara harfiah, Dipterocarpaceae berasal dari kata latin, yaitu di = dua, carpa=carpus=sayap, yang berarti buah bersayap dua. Jenis Dipterocarpus (jenis-jenis Kruing), Cotylelobium dan Anisoptera (jenis-jenis mersawa) umumnya bersayap dua, sedangkan Hopea (jenis-jenis merawan), Parashorea dan Shorea (jenis-jenis meranti, bangkirai dan balau) memiliki sayap bervariasi antara 2-5, namun Vatica (jenis-jenis resak) memiliki sayap yang sangat pendek bahkan tanpa sayap. Pohon meranti memiliki bentuk batang bulat silindris, dengan tinggi total mencapai 40-50 m. Kulit kayu rata atau beralur dalam atau dangkal, berwarna keabu-abuan sampai coklat. Pada umumnya berbanir tinggi sampai 6-7 m. Nama kayu perdagangan meranti ditentukan dari warna kayu gubalnya, seperti meranti Putih, meranti Kuning dan meranti merah.
Kayu Meranti adalah salah satu jenis pohon idola. Kayu Meranti ini tergolong kayu keras berkualitas nomor wahid. Kayu meranti mempunyai banyak keistimewaan. Di antaranya, ‘istimewa’ karena memiliki batang lurus, berdiameter besar, tinggi, bebas cabang, minim cacat mata kayu (karena Meranti memiliki kemampuan pruning, yaitu pembebasan cabang pohon) alami secara swadaya dan mandiri. Dan di antara tegakan Meranti yang sudah tumbuh besar dan gagah, tumbuh anakan Meranti yang lemah. Menariknya, keberadaan pohon besar itu justru melindungi anakan Meranti (yang lemah) sehingga anakan Meranti terbantu tumbuh dengan keberadaan Meranti besar. Tidak sebaliknya, Meranti besar menindas anakan Meranti yang baru berkembang.
Meranti kuning
Spesies yang termasuk meranti kuning adalah Shorea acuminatissima, S. faguetiana, S. gibbosa, S. hopeifolia dan S. multiflora. Daerah penyebaran di Indonesia meliputi Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan seluruh Kalimantan. Tinggi pohon 20-60 m dengan diameter 150 cm dan batang bebas cabang 10-45 m. Bentuk batang silindris lurus dan berbanir 3-6.5 m dari permukaan tanah. Meranti kuning tumbuh pada tanah latosol, podzolik merah kuning dan podzolik kuning. Dapat tumbuh sampai ketinggian 850 m pada curah hujan A dan B. Pohon ini mulai berbuah pada umur 6-9 tahun dan belum tentu berbuah setiap tahun karena sangat dipengaruhi oleh musim. Musim berbuahnya pada bulan Oktober-April.Meranti merah
Ada 22 jenis spesies yang termasuk meranti merah antara lain Shorea acuminata, S. joharensis, S. lepidota, dan S. leprosula. Pohon ini banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Maluku. Tinggi pohon mencapai 50 m diameter 100 cm dan batang bebas cabang 30 m. Pohon berbanir 2.5m dari permukaan tanah, kulit luar berwarna kelabu atau cokelat dengan tebal sekitar 5 mm. Meranti merah tidak memerlukan tempat tumbuh yang khusus, hidup baik pada berbagai jenis tanah kecuali tanah liat yang berat. Tumbuh terpencar , bercampur dengan jenis yang lain pada ketinggian 0-800 m dpl. dengan tipe iklim A – D. Musim berbunga dan berbuah terjadi sepanjang tahun. Buah masak antara bulan Mei-Desember.Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.
Meranti putih
Ada 6 spesies yang termasuk meranti putih yaitu : Shorea assamica, S. bracteolata, S. javanica, S. lamellata, S. ochracea, S. retionades dan S. virescens. Daerah penyebarannya meliputi seluruh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Bentuk batang lurus, silindris dan berbanir setinggi 3.5 m dari permukaan tanah. Tinggi pohon dapat mencapai 12-55 m dengan diameter 180 cm dan batang bebas cabang 8-37 m. Meranti putih tumbuh pada ketinggian 0-700 m dpl. dengan tipe curah hujan A dan B. Tumbuh pada tanah kering, tanah yang kadang-kadang atau selalu tergenang, tanah liat, tanah berbatu-batu, dan tanah berpasir dengan topografi datar sampai miring. Musim berbunga dan berbuah sangat dipengaruhi iklim. Pembungaan biasanya terjadi setelah melewati dekade iklim yang kering dan panas. Buah masak pada bulan Oktober-April.Perbanyakan Bibit Pohon Meranti dapat dilakukan dengan 5 cara antara lain:
Stek BatangStek Batang adalah bagian dari batang kayu yaitu ranting yang masih muda. Pembibitan dengan menggunakan Stek Batang yang masih berusia muda karena batang tersebut mempunyai kemampuan mengeluarkan tunas lebih baik dan unggul. Lama pembibitan Stek batang hingga masa siap tanam adalah 1,4 tahun.
Semai Biji
Persemaian dengan menggunakan biji sangat ditentukan oleh musim. Hal ini mau menunjukkan bahwa persemaian menggunakan biji hanya bisa dilakukan pada musim buah. Artinya biji yang akan disemai diambil dari hutan dan dibudidayakan dengan suhu di bawah 30°C dan kelembaban mencapai 90º. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa meranti baru dapat berbuah dalam kurun waktu 3 (tiga) Tahun sekali. Ini berarti persemaian menggunakan biji baru dapat dilakukan dalam kurun waktu cukup lama. Dalam persemaian biji dibutuhkan waktu selama 6-8 bulan untuk mencapai masa tanam.
Bibit dipelihara di persemaian hingga mencapai tinggi 30-50 cm, atau kurang lebih 2-3 bulan. Setelah itu, bibit siap ditanam di lapangan. Pemeliharaan bibit di persemaian meliputi:Cabutan
- Pemupukan. Bila tidak dilakukan inokulasi mikoriza, berikan pupuk dasar (NPK) pada bibit di persemaian, dengan dosis 2 g/bibit.
- Pengendalian hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang umum dijumpai di persemaian adalah:
- Ulat kantong (Cryotothelea sp.) dan ulat bulu (Dasychira sp.) yang menyerang daun.
- Hama penggerek batang (larva Scolytidae).
- Penyakit lodoh (damping off).
- Penyakit tumor pucuk disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh serangga Arachnidae.
- Penyakit kerdil disebabkan oleh mikoplasma. Gejalanya: tumbuh kalus yang menumpuk seperti bola-bola kecil di ketiak cabang atau ranting muda.
- Penyakit mati pucuk (die back) yang disebabkan oleh jamur. Gejala: kematian pada pucuk menyebar ke bawah.
- Penyakit busuk daun (hawar/leaf blight), dengan gejala: kematian sel daun mulai dari ujung daun hingga ke tengah helaian daun.
Cara pengadaan bibit hampir serupa dengan semai biji. Bibit diambil dari hutan, yang masih kecil dan dicabut. Selepas musim berbuah biji yang berhamburan bertunas secara alamiah dan menjadi bibit tanaman yang cukup potensial pada waktu mendatang. Cabutan itu baru dapat diambil bila sudah mencapai tinggi 18 Cm. Tanaman tersebut diambil berikut dilakukan pemeliharaan secara lebih teliti. Lama pembibitan sampai masa siap tanam membutuhkan waktu 1 (satu) Tahun.
Stek Pucuk
Lama pembibitan sampai masa siap tanam adalah 1 tahun. Bibit diambil dari ujung pohon meranti yang berusia kurang dari 5 (lima) tahun. Kemudian ditanam dengan media serbuk gergaji dimasukkan ke dalam Green House. Prosesnya adalah serbuk gergaji direbus untuk menghilangkan getahnya selanjutnya dijemur dan dimasukkan ke dalam wadah penanaman. Tanaman yang pucuknya diambil dan dijadikan stek pucuk dibudidayakan sendiri bukan diambil dari hutan.
Teknik stek pucuk dapat dilakukan secara konvensional, dengan menggunakan zat pengatur tumbuh akar (contohnya Rootone F), dengan sumber bahan stek muda yang berasal dari persemaian. Hasil penelitian terdahulu menyebutkan bahwa persentase keberhasilan stek pucuk untuk jenis-jenis meranti sekitar 19-90 % (Subiakto dkk, 2005). Tahapanpembuatan stek pucuk meranti adalah sebagai berikut:Untuk mengurangi penguapan beberapa daun stek pucuk harus dipotong. Hal ini juga untuk menjaga kestabilan kelembaban. Perlakuan khusus terhadap stek pucuk adalah pengkabutan setiap hari supaya kelembaban di dalam Green House terjaga dan penyiraman 4 (empat) hari sekali. Stek pucuk dapat dipindahkan ke lapangan ketika bersia 1,5 tahun. Berdasarkan data yang tercatat pembibitan dengan menggunakan stek pucuk menempati urutan pertama.
- Potong bahan stek dengan gunting pada pagi hari dan kumpulkan dalam ember berisi air untuk menjaga kelembaban. Hindari penggunaan pucuk dari pohon dewasa.
- Potong pucuk meranti sepanjang 10 cm, dengan dua helai daun lalu potong tiap helai daun hingga tersisa setengahnya, untuk mengurangi penguapan.
- Tambahkan air pada tepung zat pengatur tumbuh (misalnya Rootone F) hingga berbentuk pasta, kemudian oleskan pada bagian pangkal pucuk meranti.
- Tanam stek pucuk meranti pada bak stek dengan jarak 6cm x 6cm dan siram kembali setelah ditanam.
- Letakkan bak stek di dalam sungkup plastik dengan peneduh, karena stek pucuk meranti membutuhkan kondisi aerasi yang baik, kelembaban dan suhu udara yang optimal untuk mengurangi persentase kematian dan meningkatkan persentase perakaran.
- Siram 2 kali sehari dengan menggunakan embrat.
- Amati perakarannya pada bulan kedua setelah stek ditanam. Bila ada stek yang mati, segera cabut dari bak perakaran.
- Buka sungkup plastik setelah 3 bulan, tetapi masih dalam peneduh.
- Biarkan kurang lebih satu minggu, baru kemudian lakukan penyapihan.
Stam
Lama pembibitan 1,4 Tahun. Stam dilakukan untuk mencari bibit unggul. Pembibitan Stam dilakukan dengan cara penyambungan terhadap meranti sejenis yang memiliki kualitas unggul. Stam mulai bertunas pada usia 1 bulan. Cara pembibitan ini merupakan metode terapan untuk menjaga ketersediaan bibit meranti. Secara umum dalam persamaian, suhu dan kelembaban harus diperhatikan secara serius. Suhu harus tidak lebih dari 30ºC dan kelembaban mencapai 90º.
Penanaman
Bibit meranti ditanam pada musim hujan. Tahap-tahap penanamannya adalah sebagai berikut:
- Buat lubang tanam berukuran 30cm x 30cm x 20cm, mengikuti ajir.
- Lepaskan kantong plastik dengan hati-hati agar tidak merusak perakaran
- Tanam bibit ke dalam lubang tanam, dan timbun dengan tanah kembali. Setiap lubang ditanami dengan satu bibit meranti.
Manfaat Pohon Kayu Meranti
Khasiat & Manfaat Meranti Bagi KesehatanMeranti merupakan salah satu kayu komersial terpenting di Asia Tenggara. Kayu ini juga yang paling umum dipakai untuk pelbagai keperluan di kawasan Malaysia. Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot rumahtangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti merah-tua yang lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat, balok, kasau, kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak jembatan, serta untuk membuat perahu.
- Buah dan daunnya sebagai obat pusing (di Meksiko)
- Mengurangi radang ginjal, kandung kemih, dan antidiare (di Cina)
- Menyembuhkan penyakit anjing gila (di India)
- Getahnya dapat dapakai sebagai obat kutilan (gangguan pada kulit)
- Rebusan air daunnya dapat melancarkan buang air kecil, batuk, menurunkan tekanan darah tinggi, dan dapat mengurangi jumlah sel darah putih dalam tubuh
- Sebagai zat antirematik (di Nigeria)
- Buahnya yang agak pahit bisa buat obat herpes simpleks
- Daunnya buat nyembuhin borok atau kelainin pada kulit
- Di beberapa daerah di Indonesia, daunnya di taruh di ayunan bayi supa adek bayi bisa cepet bobonya
- Daun dan buahnya yang telah dikeringkan bisa dikonsumsi untuk mengobati sakit pinggang, encok dan nyeri otot. secara empiris tumbuhan ini bahkan mampu mengobati cacar air atau campak, ketergantungan alkohol, gastritis dan bekas luka bakar
Meranti merah baik pula untuk membuat kayu olahan seperti papan partikel, harbor, dan venir untuk kayu lapis. Selain itu, kayu ini cocok untuk dijadikan bubur kayu, bahan pembuatan kertas. Di samping menghasilkan kayu, hampir semua meranti merah menghasilkan damar, yakni sejenis resin yang keluar dari batang atau pepagan yang dilukai. Damar keluar dalam bentuk cairan kental berwarna kelabu, yang pada akhirnya akan mengeras dalam warna kekuningan, kemerahan atau kecoklatan, atau lebih gelap lagi.Beberapa jenis meranti merah menghasilkan buah yang mengandung lemak serupa kacang, yang dikenal sebagai tengkawang. Pada musim-musim tertentu setiap beberapa tahun sekali, buah-buah tengkawang ini dihasilkan dalam jumlah yang berlimpah-ruah; musim mana dikenal sebagai musim raya buah-buahan di hutan hujan tropika. Di musim raya seperti itu, masyarakat Dayak di pedalaman Pulau Kalimantan sibuk memanen tengkawang yang berharga tinggi.
Kayu meranti gampang di olah menjadi produk pertukangan berupa kusen pintu jendela dll,kayu meranti sebagai kayu yang dapat dikerjakan sangat mudah dan halus serat texturnya. Sebagian kayu meranti yang sudah diperdagangkan tidak sesuai dengan standar baku ukurannya, biasanya kami sering mendapatkan ukuran panjang (misal 4 m) tak ada sessuai dengan ukurannya, sehingga menyulitkan bagi pertukangan untuk mengatur kayu dalm pembuatan seperti kusen, pintu dan jendela.Harga kayu meranti yang tak begitu mahal menjadikan pilihan bagi bahan pembuatan matrial kusen, pintu, jendela. Meranti merah baik pula untuk membuat kayu olahan seperti papan partikel, harbor, dan venir untuk kayu lapis. Selain itu, kayu ini cocok untuk dijadikan bubur kayu, bahan pembuatan kertas.
loading...