PENGATURAN PAKAN BROILER UNTUK KEUNTUNGAN OPTIMAL
Bukan rahasia lagi, lebih dari 70 persen biaya produksi pembesaran broiler terletak pada biaya pakan. Biaya kebutuhan pakan yang luar biasa besar ini karena target bobot harus bisa dipenuhi dalam waktu kurang lebih 35 hari. Dan FCR (Feed Conversion on Ratio) adalah ukuran profitabilitas usaha bisnis ini. Makin kecil angka FCR makin besar keuntungan diperoleh.
Lantas, muncul pertanyaan, bagaimana caranya angka FCR ini bisa kecil. Tentu bukan pekerjaan gampang. FCR berhubungan dengan tingkat efektivitas konsumsi pakan. Efektif jika tubuh ayam mampu menyerap sempurna kandungan nutrien dalam pakan. Sementara untuk bisa efektif, tubuh ayam perlu memiliki metabolisme yang baik. Dan baik tidaknya proses metabolisme ayam sangat dipengaruhi oleh faktor kesehatan.
Itulah sebabnya apabila terjadi stress, sakit atau kematian pada ternak, otomatis FCR akan membengkak.
Ayam yang sedang tidak baik kondisinya, pada saat proses ekskresi, seluruh nutrien dalam pakan pun ikut keluar begitu saja sehingga tubuhnya tidak ada asupan nutrisi, akibatnya bobot sulit bertambah.
Menghadapi situasi demikian, tidak ada cara lain, kecuali manajemen pemeliharaan dijalankan sebaik mungkin. Dan khusus pada bagian pakan, terdapat beberapa hal mendasar yang sering luput dari perhatian peternak. Hal hal mendasar tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap FCR di akhir periode.
Apa sajakah yang tidak boleh dilupakan itu ?
loading...
KUANTITAS PAKAN
Ada satu kebiasaan peternak yang umum dilakukan, khususnya pemula, yaitu memberikan pakan dengan jumlah besar hanya dalam sekali tempo. Pemberian pakan model demikian bisa sangat merugikan, sebab berpotensi tercecer ketika ayam berebut makan, sehingga akan banyak yang terbuang, kemudian sisa ceceran pakan tersebut jika dikonsumsi ayam di hari berikutnya bisa saja membawa hal buruk buat si ayam, sebab kondisinya sudah tidak sebaik waktu baru dikeluarkan dari wadah. Pemberian pakan sebaiknya dalam jumlah cukup namun sering. Untuk frekuensinya, berikut adalah jadwal yang direkomendasikan :
Usia 1 - 7 hari, 9 kali tiap 2 jam
Usia 8 - 14 hari, 5 kali tiap 3 jam
Usia 15 - 21 hari, 4 kali tiap 4 jam
Usia 22 - 28 hari, 3 kali tiap 4 jam
Usia 29 - panen, 2 kali tiap 6 jam
NUTRISI PAKAN
Dalam setiap rentang usia pembudidayaan, broiler membutuhkan kandungan nutrisi yang berbeda. Nutrisi yang dibutuhkan untuk starter jelas berbeda dengan untuk grower ataupun finisher. Kesesuaian nutrisi pada masing-masing periode sangat penting untuk menjaga kestabilan ADG (Average Daily Gain)/pertambahan bobot per hari seturut potensi genetik broiler.
Kandungan nutrisi pakan yang dibutuhkan fase starter terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
Sedangkan, kandungan nutrisi pakan yang dibutuhkan untuk fase grower atau finisher terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
DISIPLIN WAKTU
Keteraturan waktu pemberian pakan sangat penting supaya nafsu makan ayam stabil. Dengan jam yang teratur, ayam akan nyaman, dan ini baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya.
DISTRIBUSI TEMPAT PAKAN-MINUM
Saat ayam sedang makan, kebiasaan yang pasti terjadi adalah adanya perebutan. Kebiasaan ini yang akhirnya memunculkan dominasi di sebagian ayam, dan ini jelas bisa merugikan, sebab pertumbuhan akan tidak sama. Untuk mencegah hal ini, distribusi tempat pakan yang proporsional sangat disarankan. Jumlah tempat pakan-minum yang ideal adalah minimal 6 persen dari populasi.
Dengan distribusi yang ideal, seluruh ayam bisa mendapatkan jatah ransum yang sama.
Demikianlah, dengan pengetahuan yang baik akan manajemen pemeliharaan, khususnya pada bagian pemberian pakan, peternak bisa menekan FCR yang ujungnya pada keuntungan optimal.
Semoga bermanfaat
Sumber status fb teman peternak broiler
loading...
