loading...
Teknik Budidaya Timun Suri, Jenis Buah yang Banyak dicari Saat Bulan Puasa, Bagaimana Cara Menanamnya?
Pemupukan pada tanaman timun suri dilakukan sebanyak 5 kali selama musim tanam, yaitu pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam, 17 hari setelah tanam, 24 hari setelah tanam, 31 hari setelah tanam, dan 40 hari setelah tanam. Pupuk yang digunakan, yaitu pupuk NPK. Pemberian pupuk susulan ini dilakukan dengan cara ditabur atau dikocor.Tips Langkah-langkah Cara menanam timun suri:
1. Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan.
2. Tanah diolah dengan bajak/cangkul sedalam 30-35 cm sambil membalikkan tanah. Buat lubang tanam dengan tugal dengan jarak tanam 100 cm antar barisan dan 50 dalam barisan.
3. Tanam 2-3 benih mentimun dan tutup dengan tanah tipis, sirami permukaan bedengan. Benih akan tumbuh setelah 3-5 hari.
4. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore
5. Penyiangan dilakukan untuk membuang gulma yang ada di sekitar.
6. Buah dapat dipanen setelah 2-3 bulan.
7. Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam
Hama dan penyakit yang sering ditemukan pada budidaya timun suri mirip sekali dengan hama dan penyakit pada tanaman semangka, melon, timun atau labu. Namun yang harus diwaspadai adalah ketika tanaman baru dipindah tanam sampai usia 20 hari setelah tanam. Pada usia tersebut daun tanaman timun suri rawan terserang hama ulat dan oteng-oteng/grandong/penggerek daun. Untuk mengendalikan hama tersebut bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida prevathon, regent, curacron, metindo, atau biocron.
Tips Memilih dan Mengolah Lahan Serta Pemberian Pupuk Dasar
Lahan merupakan bagian penting dalam bercocok tanam bibit timun suri. Tanah yang datar merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan timun suri. Setelah menemukan lahan yang tepat, maka selanjutnya adalah dengan membuat lubang tanam yang ukurannya sebesar 1m x 1m sebagai langkah pertama cara menanam timun suri. Lalu letakkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 1kg kedalam masing lubang dengan didiamkan selama 2 hari.Hal tersebut bertujuan agar lubang dan tanah serta pupuk organic terkena sinar matahari. Ini akan sangat baik bagi kualitas tanah. Dengan kualitas tanah yang baik, maka hasil dari penanaman timun suri pun akan lebih optimal dan sangat menguntungkan.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam timun suri dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau tanaman lainnya. Selanjutnya, gemburkan lahan dengan cara dibajak atau dicangkul. Kemudian, buatlah bedengan dengan ukuran lebar sekitar 80—90 cm. Dalam setiap bedengan dibuat 2 lajur, yaitu kanan dan kiri serta bagian tengahnya dibuat parit dengan lebar sekitar 40—50 cm.
Jika pH tanah di bawah 5,5, lakukan pengapuran dengan dolomit. Lakukan pula pemupukan dasar pada bedengan dengan menggunakan pupuk organik ataupun non-organik.
Pupuk organik yang dapat digunakan dapat berupa pupuk kompos ataupun pupuk kandang. Sementara, pupuk anorganik yang bisa digunakan, yaitu pupuk TSP/SP-36, KCl, dan Urea/ZA dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Pemupukan dasar biasanya dilakukan 10—15 hari sebelum tanam.
Penanaman Timun Suri
Setelah 2 hari didiamkan, masukkan benih sebanyak 2 biji saja pada setiap lubang yang telah dibuat. Lalu tutup dan siram area tadi secara teratur sampai akhirnya tanaman tumbuh. Tanaman akan tumbuh sekitar 7 hari setelah dilakukan penanaman dan serempak. Namun jika memang ada yang belum tumbuh, bisa dilakukan penyulaman dengan cara menanam kembali benih tanaman timun suri tersebut.Benih timun suri yang baik merupakan bibit yang dirawat dengan baik yaitu tergantung pada penyimpanan. Biasanya benih bisa digunakan setelah 1 tahun disimpan dan paling lama adalah 1,5 tahun. Jadi pastikan benih yang dipilih adalah benih yang memiliki kualitas yang baik sehingga nantinya akan menghasilkan buah yang baik pula.
Perawatan Tanaman Timun Suri
Pemupukan pada tanaman timun suri dilakukan sebanyak 5 kali selama musim tanam, yaitu pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam, 17 hari setelah tanam, 24 hari setelah tanam, 31 hari setelah tanam, dan 40 hari setelah tanam. Pupuk yang digunakan, yaitu pupuk NPK. Pemberian pupuk susulan ini dilakukan dengan cara ditabur atau dikocor.Untuk hasil buah baik dan memiliki kualitas baik, maka perawatan selama proses penanaman sampai panen harus sangat diperhatikan. Penyiangan sangat penting untuk dilakukan dan sudah bisa dilakukan pada umur 7 HST. Jika nanti tanaman sudah tua serta berbuah maka pohon timun suri ini sudah bisa bersaing melawan gulma. Dan penting untuk diketahui bahwa keberadaan gulma ini menguntungkan jika sudah berbuah guna melapisi buah dan terlindung dari sentuhan tanah secara langsung.
Kenapa alas itu penting? Seperti yang kita tahu, di dalam tanah ada berbagai macam hewan seperti cacing, dan jika tidak dialasi, maka buah timun suri mungkin akan dimakan oleh hewan-hewan tersebut jadi lebih baik untuk dialasi supaya aman dan tidak rusak. Untuk masalah perawatan saat musim panas, tanaman timun suri ini merupakan tanaman yang bandel, jadi tidak perlu bingung memikirkan penyiraman karena tidak perlu dilakukan secara rutin. Dalam hal ini pemupukan juga berperan penting.
Buah timun suri sudah bisa mulai dipanen pada usia antara 60 – 70 hari setelah tanam. Buah timun suri yang sudah siap dipanen adalah buah yang sudah cukup tua, ditandai dengan mengeringnya tangka buah atau buah yang sudah terlepas dari tangkainya. Dalam satu musim tanam, buah timun suri bisa dipanen 10 hingga 15 kali secara bertahap. Tergantung dari kondisi tanaman, jika tanaman sehat dan perawatannya cukup masa panen bisa lebih lama.Mulai umur 60 HST, timun suri sudah bisa dipanen dan bisa terus dilakukan sampai 130 HST. Kita bisa mengecek buah yang lepas dari tangkainya dan biasanya akan memakan waktu 10x pengambilan buah timun suri.
Pemupukan Susulan Pada Budidaya Timun Suri
Agar tanaman timun suri tumbuh maksimal dan sesuai harapan, maka perlu dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan susulan timun suri bisa dilakukan dengan cara dikocor atau ditaburkan. Berikut ini cara pemupukan susulan timun suri dan waktu aplikasi pemupukan :- a). Pupuk susulan I : dilakukan ketika tanaman berumur 10 hari setelah tanam. Gunakan 2 kg pupuk NPK 16 yang dilarutkan dengan 200 liter air, kemudian kocorkan 500 ml larutan pupuk tersebut untuk setiap tanaman. Hati-hati saat melakukan pengocoran, jangan sampai mengenai daun tanaman. Jika budidaya dilakukan pada musim hujan dan tanah dalam kondisi basah, pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditabur. Caranya dengan menaburkan 1 sendok teh pupuk NPK 16 disekeliling pangkal batang, jarak pemupukan 5 cm dari batang.
- b). Pupuk susulan II : dilakukan pada usia 17 hari setelah tanam. Caranya dengan melarutkan 5 kg pupuk NPK 16 dengan 200 liter air. Larutan pupuk tersebut kemudian dikocorkan pada tanaman sebanyak 500 ml setiap tanaman. Jika pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, gunakan 1 sendok makan pupuk NPK 16 dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak 15 cm dari pangkal batang.
- c). Pupuk susulan III : dilakukan pada usia 24 hari setelah tanam. Caranya dengan melarutkan 5 kg pupuk NPK 16 dengan 200 liter air. Larutan pupuk tersebut kemudian dikocorkan pada tanaman sebanyak 500 ml setiap tanaman. Jika pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, gunakan 1,5 sendok makan pupuk NPK 16 dan taburkan disekeliling pangkal batang dengan jarak 20 cm dari pangkal batang.
- d). Pupuk susulan IV : dilakukan pada usia 31 hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, dosisnya adalah 30 kg pupuk NPK 16 untuk 500 tanaman. Pupuk ditaburkan melingkar disekeliling pangkal batang dengan jarak -/+ 30 cm dari pangkal batang.
- e). Pupuk susulan V : dilakukan pada usia 40 hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, dosisnya sama dengan pemupukan susulan ke-4 yaitu 20 kg pupuk NPK 16 untuk 500 tanaman. Pupuk ditaburkan melingkar disekeliling pangkal batang dengan jarak -/+ 30 cm dari pangkal batang.
- f). Pupuk susulan VI : dilakukan pada usia 40 hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur, dosisnya sama dengan pemupukan susulan ke-4 yaitu 20 kg pupuk NPK 16 untuk 500 tanaman. Pupuk ditaburkan melingkar disekeliling pangkal batang dengan jarak -/+ 30 cm dari pangkal batang. Sampai usia 50 hari setelah tanam pemupukan dihentikan, karena secara otomatis pertumbuhan tanaman akan terhenti.
- g). Cara pemupukan tersebut bukan merupakan aturan baku, cara pemupukan, dosis, jenis pupuk yang digunakan dan waktu aplikasi bisa dimodifikasi sesuai dengan kondisi setempat. Jika tanah yang digunakan untuk menanam timun suri sangat subur, dosis dan frekuensi pemupukan bisa dikurangi. Demikian juga sebaliknya, jika tanah kurang subur dosis dan frekuensi serta jenis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan kondisi.
Jumlah kromosom diploid (2n) timun suri yang berjumlah 24 ternyata berbeda dengan jumlah kromosom diploid timun dan melon yang 14. Hasil karyotype juga menunjukkan bahwa timun suri memiliki bentuk kromosom metasentris dan memiliki kesamaan dengan varietas melon lokal. Berdasarkan jumlah kromosom dan karyotype tersebut dapat disimpulkan bahwa timun suri bukan dan tidak termasuk anggota spesies timun, tetapi lebih dekat kekerabatanya dengan melon yang merupakan keluarga labu-labuan.
Manfaat Buah Timun Suri
Buah timun suri adalah buah berserat dimana diketahui bahwa buah berserat bermanfaat dalam mencegah timbulnya kanker saluran pencernaan, seperti kanker usus dan kolon. Ini karena sifatnya serat mengikat zat-zat karsinogen penyebab kanker yang ada di saluran pencernaan.Timun suri kaya akan provitamin A, berfungsi menjaga kesehatan mata dan sebagai antioksidan alami pencegah rusaknya sel tubuh penyebab penuaan dini. Vitamin C di dalam timun suri juga tinggi, vitamin ini mampu mencegah timbulnya ganguan penyakit flu dan inveksi karena sifat vitamin C dapat berfungsi sebagai anti virus dan pencegah infeksi. Selain vitamin, mineral esensial seperti kalsium, fosfor dan zat besi juga banyak terdapat di dalam timun suri.
Timun Suri Untuk Mencegah Alzheimer
Manfaat timun suri salah satunya mengandung vitamin K, dalam jumlah tinggi (vitamin yang larut dalam lemak). Vitamin K ini sangat penting untuk meningkatkan massa tulang dan mengembangkan osteotropik pada persendian. Vitamin K ini juga dipahami sebagai obat untuk membatasi kerusakan neuronal di otak. Maka tidak lain, dengan mengonsumsi buah timun suri dalam takaran jumlah yang pas dapat membantu mencegah terserang penyakit Alzheimer.Timun Suri Sebagai sumber antioksidan
Dikutip dari Mayo Clinic, timun suri mengandung beberapa zat antioksidan, termasuk vitamin C, beta karoten, flavonoid, triterpen dan lignan yang memiliki sifat anti-inflamasi. Nah, vitamin C juga terkenal akan manfaat sistem kekebalan tubuh, dan beta karoten terbukti bermanfaat bagi penglihatan mata.Lalu, manfaat buah timun suri juga telah dinyatakan pada sebuah penelitian tahun 2010 yang diterbitkan dalam Journal of Young Pharmacists. Isinya mengatakan, bahwa tiap anggota buah yang berasal dari keluarga cucurbitaceae memiliki kemampuan untuk membasmi radikal bebas di tubuh. Seperti yang diketahui, radikal bebas dikaitkan dengan berbagai penyakit berbahaya bagi tubuh manusia dapat dicegah oleh zat antioksidan.
Timun Suri Membantu sistem pencernaan dan menghidrasi tubuh
Karena tekstur buah timun suri mengandung air dan serat yang melimpah, maka tak heran kalau buah ini juga baik untuk sistem pencernaan. Anda yang sering susah BAB, menderita maag, atau tukak lambung disarankan untuk mengonsumsi buah timun suri yang juga sering disebut “barteh” atau “dosakaya” pada masyarakat negara India.Timun Suri Mengandung zat anti kanker
Buah yang punya nama lain timun betik ini, juga berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker maupun tumor. Menurut sebuah penelitian 2010 yang dipublikasikan di Scientific World Journal, para ilmuwan telah menemukan bahwa kandungan saponin dalam timun suri dapat membantu mengahalangi jalur sinyal yang penting untuk mencegah munculnya sel kanker dan kerusakan metabolisme tubuh.Diolah dari berbagai sumber media online
loading...