Fungsi, Manfaat dan Cara Menggunakan Jangka Sorong, Bagaimana Membaca Skalanya?

Posted by Admin

loading...

Mengenal Fungsi Jangka Sorong, Cara Mempergunakan dan Membaca Skala pada Caliper (Jangka Sorong / Sigmat) 
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Pada pengukuran besaran panjang, terdapat beberapa alat ukur mulai dari yang tingkat ketelitian kurang sampai yang memiliki ketelitian tinggi. Skala terkecil mistar yaitu 1 mm, disusul jangka sorong 0,1 mm dan mikrometer sekrup 0,01 mm.
Jangka Sorong / Caliper. Jangka sorong biasanya digunakan oleh mereka yang bergerak dalam usaha permesinan. Jangka sorong sangat dibutuhkan oleh seorang enginer dalam melakukan pengukuran suatu benda dan alat hingga ketelitian tertentu. Bagi para teknik mesin atau buat engineering pasti tidak aneh khan yang namanya sigmat atau caliper, namun banyak orang engineer atau teknik mesin merasa kesulitan dalam cara membaca sigmat atau caliper disini akan dibahas cara membaca sigmat atau caliper. Caliper sering juga disebut dengan nama jangka sorong merupakan sebuah alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, ketebalan dan kedalaman celah, dengan tingkat ketelitian sampai dengan 0,05 mm (dimana jumlah strip pada skala slider ada 20 strip, sehingga 1 mm : 20 = 0,05 mm).

Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring (teknik), mulai dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur (enjinir) dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris.

Manfaat, Fungsi dan Kegunaan Jangka Sorong
Kegunaan jangka sorong adalah: untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit; untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur; untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur.
Fungsi jangka sorong yang terpenting adalah untuk mengukur benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar dan juga bentuk bulat. Selain itu juga berguna untuk mengukur benda kerja bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dan lain-lain. Fungsi lainnya adalah untuk mengukur kedalaman lubang dan juga untuk mengukur ketinggian benda bertingkat.


SKALA UTAMA DAN NONIUS PADA JANGKA SORONG DAN MIKROMETER. ... Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm.
Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini (sama seperti skala baca/angka-angka di penggaris) yang dapat diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong; terdapat dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar (atau rahang bawah) untuk mengukur jarak (pengukur utama) dan sepasang rahang dalam (atau rahang atas) untuk mengukur ‘diameter dalam’ (contohnya mengukur diameter dalam pada cincin). Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu pula, terdapat tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang. Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama.

Bagian-bagian jangka sorong dan Kegunaannya


1. Out side jaws = mengukur bagian luar
2. Inside Jaws mengukur bagian dalam
3. Dept bar mengukur kedalaman
4. Step mengukur ketinggian
5. Skala Utama Skala dalam menunjukan nilai angka Nominal
6. Skala Vernier : skala geser menunjukan angka desimal menambah ketelitian hasil ukur

Ketelitian Jangka Sorong

1. Ketelitian 0,02mm : skala Vernier terbagi 50 ruas
2. Ketelitian 0,05mm : skala Vernier terbagi 20 ruas
3. ketelitian 1/128inch : skala vernier terbagi 8 ruas satuan yg dipakai Inch (bagian atas)

Cara Pembacaan Skala Pada Jangka Sorong
1. baca skala utama dengan membaca garis angka nol skala vernier terletak pada ruas atau garis ke berapa di skala utama ini akan menunjukan angka nominal
2. Baca skala vernier dengan membaca garis ke berapa dari skala vernier yang paling lurus dengan garis sekala utama, ini akan menunjukan Angka desimal
3 menjumlahkan angka nominal dan angka desimal

Perbedaan Antara Jangka Sorong Analog dan Digital

Jangka sorong diatas merupakan jenis alat pengukuran konvensional pada umumnya atau biasa disebut jangka sorong manual (karena hasil pengukurannya harus dihitung sendiri secara manual). Selain jenis seperti diatas, terdapat dua jenis lainnya, yaitu jangka sorong analog dan digital. Kedua jenis ini tidak memerlukan perhitungan manual seperti jangka sorong manual karena hasil pembacaan pengukuran pada kedua alat tersebut langsung ditampilkan pada tampilan pembaca analog dan digital. Akan tetapi, kedua jenis alat ini membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan dan perawatannya (jangan sampai terjatuh, nanti bisa rusak).

Sumber gambar: ecatalog.mitutoyo.com

Contoh-contoh Hasil Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong









Tips Membaca Jangka Sorong



Lihat dimana letak divisi 0 (nol) skala nonius pada divisi skala utama, pada gambar di atas divisi 0 skala nonius terletak antara divisi 13 mm dengan 14 mm, maka pembacaannya adalah 13 mm.
Lihat dimana letak divisi skala nonius yang segaris dengan divisi skala utama, pada gambar di atas adalah divisi 21 skala nonius segaris dengan divisi skala utama..
Maka pembacaan hasil pengukurannya adalah 13 + 21 x 0,02 (ketelitian dari jangka sorong) = 13,42 mm.




Divisi 0 skala nonius terletak antara divisi 19 mm dengan 20 mm, maka pembacaannya adalah 19 mm.
Divisi 32 skala nonius segaris dengan divisi skala utama.
Maka pembacaan hasil pengukurannya adalah 19 + 32 x 0,02 = 19,64 mm


Contoh Soal Cara Membaca Skala Jangka Sorong 

Contoh Soal 1



Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas dalam satuan centimeter.

Solusi:
Pembacaan skala utama= 10 cm (angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya).

Pembacaan skala vernier/ skala nonius= 0,02 cm (garis kedua setelah nol pada skala vernier tepat lurus dengan garis diatasnya).

Jadi, hasil pengukuran pada gambar di atas = 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm

Atau 100,2 mm.
Contoh Soal 2



Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan skala utama centimeter seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil perhitungan akhir dari pengukuran diatas dalam satuan milimeter.

Solusi:

Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1 pada skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah kanannya).

Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada skala vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,65 mm.

Didapat, hasil pengukuran panjang baut adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm Atau 1,165 cm.

Diolah dari berbagai sumber media online

loading...

FOLLOW and JOIN to Get Update!

1001 Cara dan Tips Updated at: 20:09
loading...