Ciri-ciri Tanaman Jali, Kandungan Nutrisi dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Posted by Admin

loading...

Resep Herbal Jali, Macam-macam Kegunaan dan Manfaat Tanaman Jali untuk Meningkatkan Imunitas tubuh, Sebagai Antiradang, Menguatkan Limpa dan Sebagai Antitoksik.

Jali, merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. Asalnya adalah Asia Timur dan Malaya namun sekarang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beberapa varietas memiliki biji yang dapat dimakan dan dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat. Tanaman Jali. Termasuk famili Poaceae dan merupakan terna berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 3 meter. Batang bulat, lunak, beruas-ruas; licin, warna hijau kekuningan.
Akar jali memiliki rasa manis, tawar, dan bersifat sedikit dingin, serta masuk meridian limpa. Biji jali memiliki rasa manis, tawar, dan bersifat sedikit dingin, serta masuk meridian limpa, paru dan ginjal. Bahan kimia dalam buah jali, antara lain protein, lemak, karbohidrat, vitamin B1. Biji jali mengandung asam amino, coixol, coicin, coixenolide. Sementara itu, daun jali mengandung alkaloid dan akarnya mengandung asam palmitat, asam stearat stigmasterol, potassium chlorida, glukosa, tajin, coixol, vitamin B1, serta phytin. Efek farmakologis jali, di antaranya penguat limpa, peluruh kencing, anti-radang, mematikan serangga, anti-toksin, peningkat daya tahan tubuh (imunitas), menghilangkan lembap, mengeluarkan nanah, dan menyembuhkan bisul. Selain itu, biji jali juga dapat menghambat sel kanker pada tingkat metafase.
Nama Ilmiah :Coix lacrymajobi L.
  • Divisi: Magnoliophyta
    Kelas: Liliopsida
    Sub Kelas: Commelinidae
    Ordo: Poales
    Famili: Poaceae
    Genus: Coix
    Spesies: Coix lacryma
Nama Daerah : Jelim, togua, penggong item, singkoru batu, hanjeli, kemangge, bukehang, atau kaselore.

Ciri-ciri Umum :
Daun tunggal, berbentuk lanset memanjang ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, panjang 30—45 cm, lebar 3 5 cm warna hijau. Bunga majemuk, berbentuk bulir, tumbuh di ketiak, Jaen. Bcntuk kelopak bunga segitiga, warna hijau kekuningan. Warna benang sari cokelat, warna pangkal putik putih warna ujung putik putih kecokelatan. Buah berbentuk bulat telur, keras, diameter 1 cm, warna hijau saat masih muda dan berubah menjadi ungu keputihan setelah tua. Akar serabut, warna putih kecokelatan.

Kandungan Kimia :
  • Biji mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin B1, asam amino, coixol, coixenolide, coicin dan polifenol. 
  • Daun rnengandung alkaloid. 
  • Akar mengandung coixol, asam palmitate, asam stearat, stigmasterol, betha dan gama-sitosterol, potassium chlorida, glukosa, asam amino, tajin, phytin, vitamin Bi, saponin, flavonoid, karbohidrat, dan air. Akar mengandung tanin.
Khasiat dan Manfaat :
Biji memiliki rasa manis, bersifat tawar dan dingin. Berkhasiat menguatkan limpa, antiradang, antitoksik, obat masuk meridian limpa, paru, ginjal, daya tahan tubuh (imunitas), menghilangkan lembap, diuretik, antiradang, membantu penyerapan pencernaan, meningkatkan fungsi cortex adrenal, sitostatika (antikanker), antitoksik, mengganggu sel kanker untuk bermetafase, serta meningkatkan fungsi humoral dan imunitas seluler. Bagian yang Digunakan : Biji, Daun dan Akar

Resep Herbal Akar dan biji jali untuk mengobati beberapa penyakit :

Air kencing sedikit karena infeksi dan penyumbatan batu di saluran kencing, serta kencing bernanah
Cuci bersih 30 g akar kering lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

Beri-beri
Cuci bersih 25 g akar jali kering lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa menjadi 2 gelas. Setelah dingin, minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

Kanker lambung, kanker paru, dan kanker mulut rahim
Cuci bersih 15—60 g biji kering jali lalu rebus dengan 6 gelas air tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.

Radang paru-paru, demam, dan batuk sesak
Cuci bersih 10—15 g akar jali kering lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1½ gelas. Setelah dingin, minum air rebusan bersama 1 sendok makan madu 3 kali sehari masing-masing ½ gelas.

Rematik
Cuci bersih 50 g biji jali kering lalu rebus dengan 6 gelas air sampai aimya tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

Sakit kuning
Cuci bersih 30 g akar jali kering lalu rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa menjadi 2 gelas. Setelah dingin, minum air rebusan 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

Sebagai bahan makanan, beberapa potensi pemanfaatan biji hanjeli adalah:
  • Sebagai campuran beras, ataupun digunakan sendiri sebagai nasi hanjeli.
  • Sebagai campuran makanan sereal lainnya, misalnya campuran havermut (oatmeal), seperti produk yang dibuat oleh salah satu produsen makanan sereal terkemuka Taiwan (www.greenmax.com.tw).
  • Bubur hanjeli (dengan rasa manis seperti bubur kacang hijau), dan sebagai teman kolak.
  • Difermentasi seperti tape ketan. Berbeda dengan beras ketan yang bersifat lengket, hanjeli memiliki tekstur yang kenyal namun tidak lengket, sehingga sangat berpotensi untuk diolah menjadi alternatif makanan yang enak.
Tanaman Jali atau biasa disebut juga dengan jali-jali merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian (serealia) tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. Asalnya adalah Asia Timur dan Malaya namun sekarang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beberapa varietas memiliki biji yang dapat dimakan dan dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat. Bulir yang masak terbungkus struktur yang keras, berbentuk oval dan berwarna putih.

Ada dua varietas yang ditanam orang. Coix lacryma-jobi var. lacryma-jobi memiliki cangkang (pseudokarpium) keras berwarna putih, bentuk oval, dan dipakai sebagai “Manik-manik ” Coix lacryma-jobi dimakan orang dan juga menjadi bagian dari tradisi pengobatan Tiongkok.
Nama Latin : Coix lacryma-jobi L. var. ma-yuen [Roman.] St Nama Suku : Poaceae (Gramineae). Nama Simplisia : Semen Coicis (biji jali). Nama Daerah : Sumatra: panggong ileum, singkoru batu, s. eme, cingkeru, lingkih-lingkih, anjalai bareh, sipiluit, jelim, lahya, togua. Jawa: hanyere, hanjeli, jali-jali, jali watu, japen, jhangle. Nusa Tenggara: kemangge, dele. Kalimantan: jelei, j.pare, pelindas, luwong. Sulawesi: bukehang, tandei ula, rungkerang, tataokok, tie, boeyango, lele, irule, kalide, jole kojo, to ulope. Maluku: kase lore, baba samond, gafu, manji-manji banga, rore, kekeane, sare, sale, lore, minyak. Irian: karisi, klumba. Nama Asing : Yi yi ren (C), coix seed, adlay, job’s tears (I), jobstranen, tranengras. Sinonim : C. agrestis Lour, C. arundinaceae Lamk., C. chinensis Tod., C. exaltata Jacq, C.lacryma L., C. ovata Stokes, C.stigmatosa Koch at Bouch’e, Lithagrostis lacryma-jobi Gaertn.
Walaupun sekarang jali nyaris tidak lagi dikonsumsi, tumbuhan ini masih dikenal orang, Meski terbatas pada kalangan tertentu. Di perdagangan internasional dikenal sebagai Chinese pearl wheat (gandum mutiara Cina), walaupun ia lebih dekat kekerabatannya dengan jagung daripada gandum. Untuk biji jali yang digunakan sebagai bahan baku aksesoris adalah varietas Coix lacryma-jobi var. lacryma-jobi karena cangkangnya yang keras dan tahan lama sehingga cocok untuk dijadikan sebagai aksesoris. Masyarakat Indonesia biasa menyebutnya dengan sebutan jali batu karena teksturnya yang keras.

Biasanya jenis jali batu tumbuh liar. Sebab tanamannya membentuk rimpang yang mampu bertahan pada musim kemarau. Pada musim penghujan, rimpang jali batu ini akan tumbuh lagi untuk membentuk rumpun baru. Tanaman jali batu tumbuh lebih pendek, namun dengan rumpun lebih padat. Batang jali batu hijau gelap. Tinggi tanaman jali batu hanya sekitar 1 m, dengan jumlah tanaman dalam tiap rumpun mencapai belasan individu. Daun tanaman jali batu lebar, pinggirnya menggelombang dan warnanya hijau gelap. Lebar helai daun 5 cm, dengan panjang 60 m. Daun tumbuh pada tiap ruas batang dengan membentuk seludang (pelepah daun).

Bunga jali berupa malai seperti halnya padi dan sorgum. Malai tumbuh pada ujung batang. Panjang malai jali batu hanya sekitar 15 cm. Pada ujung malai itulah akan tumbuh bunga jali yang lengkap dengan putik serta benangsari. Tiap bunga akan menghasilkan satu biji jali. Dalam satu malai bunga jali batu terdapat antara 20 sd. 30 butir biji jali. Biji jali berbentuk lonjong dengan ujung agak meruncing dan pangkal biji lebih tumpul. Diameter biji hanya sekitar 7 mm. Kulit biji jali batu sangat tebal dan keras. Warnanya abu-abu kehitaman, biru sampai putih. Permukaan kulit biji licin mengkilap. Itulah sebabnya biji jali batu banyak dimanfaatkan untuk dirangkai menjadi gelang, kalung dan tasbih. Biji jali memiliki kelebihan untuk dirangkai karena ujung dan pangkalnya lebih mudah ditusuk dan dimasuki benang atau kenur. Lain halnya dengan biji kana (ganyong) atau saga pohon yang seluruh kulit bijinya sangat keras, hingga harus dibor sebelum ditusuk untuk dimasuki benang atau kenur.

Diolah dari berbagai Sumber

loading...

FOLLOW and JOIN to Get Update!

1001 Cara dan Tips Updated at: 02:01
loading...